Pendeteksi Kebusukan dan Klasifikasi Berat Telur Ayam
KELOMPOK A11
1. Rizki Adi Darmawan (3.32.19.0.25)
2. Vina Inayatus Sitta (3.32.19.0.22)
Pendeteksi
Kebusukan dan Klasifikasi
Berat
Telur Ayam
Rizki Adi Darmawan1 Vina
Inayatus Sitta2 Samuel BETA3
Mahasiswa dan Dosen Program Studi
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politkenik Negeri Semarang
e-mail : darmawanadirizki7@gmail.com 1 , vina.inayatus776@gmail.com 2 , sambetak2@gmail.com 3
Abstrak –
Telur merupakan salah satu sumber protein bagi masyarakat Indonesia dan selalu
menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Hal ini
dikarenakan pengolahannya yang praktis dan harganya yang cenderung relatif
murah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Meskipun seperti
itu, dalam pemilihan jenis telur yang berkualitas dari produsen, penjual dan
terhadap konsumen masih terbilang konvensional dan belum terjamin apakah telur
tersebut layak dikonsumsi atau tidak sehingga diperlukan adanya metode baru
yang lebih efisien dan mengetahui ciri-ciri kualitas telur yang baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dibentuklah sebuah alat praktis yang
mudah digunakan bagi pedagang konvensional. Alat ini bekerja dengan menggunakan
sensor LDR dan Sensor Load Cell sebagai parameter dalam penentuan telur busuk
yang kemudian diolah dengan menggunakan mikrokontroller Arduino-Uno, selanjutnya
hasil pengolahan data berupa kondisi dan berat telur tersebut akan ditampilkan
di LCD. Selain menggunakan LCD, alat ini juga menggunakan Seven Segmen dan Buzzer sebagai outputnya. Berdasarkan hasil dari
tiga kali pengujian terhadap 10 sampel telur yang diambil secara
acak,didapatkan bahwa telur 2 dengan nilai analog dari Sensor LDR lebih dari
600. Dan jika nilai analog kurang dari 600 berarti telur dalam kondisi baik.
Kata
Kunci : Arduino Uno, Sensor LDR, Load Cell, LED, LCD, Telur
Abstract - Eggs are a source of protein for the
people of Indonesia and are always the main choice in meeting daily food needs.
This is because the processing is practical and the price tends to be
relatively cheap when compared to other animal protein sources. Even so, in the
selection of quality eggs from producers, sellers and consumers it is still
fairly conventional and not guaranteed whether the eggs are suitable for
consumption or not, so a new method is needed that is more efficient and knows
the characteristics of good egg quality.Based on this background, a practical
tool that is easy to use for conventional traders is formed. This tool works by using the LDR
sensor and Load Cell Sensor as parameters in determining rotten eggs which are
then processed using the Arduino-Uno microcontroller, then the results of data
processing in the form of the condition and weight of the eggs will be
displayed on the LCD. In addition to using an LCD, this tool also uses a Seven
Segment and a Buzzer as its output. Based on the results of three tests on 10
samples of eggs taken at random, it was found that egg 2 with an analog value
from the LDR Sensor is more than 600. And if the analog value is less than 600,
it means the eggs are in good condition.
Keyword : Arduino Uno, Sensor LDR, Load Cell,
LED, LCD, Egg
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan
salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai
dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan
sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini
sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang
mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika
semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya
akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Gambar 2.1 Sensor LDR
2.2 2.2 Sensor Load Cell
Loadcell adalah alat electromekanik yang biasa disebut
transduser, yaitu gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi sebuah
material akibat adanya tegangan mekanis yang bekerja kemudian merubah gaya
mekanik menjadi sinyal listrik.
Gambar 2.2
Sensor Load Cell
2.3 2.3 Limit Switch
Limit switch adalah perangkat elektro-mekanis yang terdiri
dari aktuator yang terhubung secara mekanis ke sekumpulan kontak. Ketika sebuah
objek bersentuhan dengan aktuator, limit switch akan mengoperasikan kontak
untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Limit switch digunakan
dalam berbagai aplikasi dan lingkungan karena ketangguhannya, tidak rumit,
mudah dalam pemasangan serta memiliki keandalan operasional.
2.4 2.4 Arduino Uno
Arduino
Uno adalah sebuah board minimum system mikrokontroller yang mana di dalamnya
terdapat mikrokontroller AVR seri ATmega 328 yang merupakan produk dari
Atmel. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz
osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset.
Setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat digunakan sebagai input dan
output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi
fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 volt.
Gambar
2.4 Arduino Uno
2.5 2.5 LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
2.6 2.6 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
2.7 2.7 Seven Segment Display
Seven Segment Display (7 Segment Display) adalah komponen
Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital,
Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven
ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai
dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
Gambar 2.7 Gambar Blok Diagram Dasar Seven
Segment Display
2.8 LED HPL (High Power Led)
Tipe semikonduktor yang memancarkan
cahaya dengan daya tinggi sehingga tingkat kecerahan cahayanya optimal. Led HPL
membutuhkan arus listik DC (Direct Current) untuk memendarkan cahaya dioda di
dalamnya. Karena tingkat kecerahannya tinggi Led HPL banyak di aplikasikan
untuk berbagai penerangan. LED pada alat ini berfungsi sebagai
pemberi cahaya pada telur agar dapat dideteksi intensitas cahaya telur ayam
oleh sensor LDR.
III. PERANCANGAN SISTEM
Mikrokontroler memiliki
kemampuan untuk mengolah serta memproses data sekaligus juga dapat digunakan
sebagai unit kendali, maka dengan sekeping chip yaitu mikrokontroler dapat
mengendalikan suatu alat.
Pada sistem ini,
mikrokontroler Arduino Uno yang menjadi pusat kerja alat otomatis, sebagai
pendeteksi kondisi telur menggunakan sensor LDR dan Load Cell sebagai alat
penghitung berat, LCD sebagai alat tampilan output-nya agar data dapat dilihat.
Alat ini memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga dapat menghasilkan suatu
sistem kerja yang benar.
3.1 Alat
2. Tang Potong
3. Gunting
4. Amplas
5. Bor
6. Obeng
7. Lem Tembak
8. Laptop/Personal Computer
3.2 Bahan
- Arduino Uno
- Sensor LDR
- Sensor Load Cell
- Limit Switch
- LED
- LCD
- Buzzer
- Seven Segment
- Kabel Jumper
- Tenol
- Mur dan Baut
- Glue Stick
- Breadboard
- Black Box
3.3 Diagram
Blok
Gambar 3.1 Diagram Blok
Berdasarkan diagram blok Gambar 3.1 terdapat beberapa
blok yang fungsi masingmasingnya yaitu :
·
Mikrokontroler Arduino UNO
Mikrokontroler Arduino
UNO pada alat ini berfungsi sebagai pusat pengendali yang akan mengontrol
keseluruhan sistem pada alat pendeteksi telur ini agar saling keterkaitan satu
dengan yang lainnya.
·
LED
LED pada alat ini
berfungsi sebagai pemberi cahaya pada telur agar dapat dideteksi intensitas
cahaya telur ayam oleh sensor LDR.
·
Sensor LDR
Sensor LDR pada alat ini
berfungsi sebagai sensor intensitas cahaya pada telur, LDR akan menangkap
seberapa intensitas cahaya dari telur dan LDR yang akan menentukan apakah telur
itu baik atau buruknya.
·
Sensor Load Cell
Sensor Load Cell pada alat ini berfungsi sebagai alat penimbang dari berat telur. Dari berat telur ini akan menentukan harga telur, karena semakin berat telur semakin besar juga ukuran telurnya.
· Limit Switch
Limit switch pada alat
ini berfungsi untuk menyalakan LED. Saat kondisi limit switch dalam kondisi
tertutup maka LED akan menyala, dan sebaliknya.
· Seven Segment Display
Seven Segement Display pada alat ini
berfungsi sebagai indikator kelas telur.
· Buzzer
Buzzer pada alat ini
berfungsi untuk indikator kandisi telur. Jika telur terdeteksi dalam kondisi
busuk maka buzzer akan menyala, dan sebaliknya jika telur dalam keadaan baik
maka buzzer tidak menyala.
·
LCD 2 X 16
LCD 2 X 16 pada alat ini
berfungsi sebagai alat menampilkan output data dari keseluruhan sensor yang
dipasang. Dari LCD ini akan mengetahui ada berapa jumlah telur yang baik dan
yang buruk.
·
Kebutuhan Software
Software yang digunakan dalam pendeteksi kondisi telur berdasarkan pancahayaan dan berat ini adalah arduino IDE dan bahasa pemrograman C++.
3.4 Diagram Alir
Gambar 3.2 Diagram Alir
3.5 Gambar Rangkaian
3.3 Gambar
Rangkaian
3.6 Gambar Pengawatan
3.4 Gambar
Pengawatan
3.7
Pembuatan Alat
1.
Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan
beberapa proses pengerjaan, antara lain:
2.
Membuat perencanaan tiap-tiap bagian dari
alattersebut.
3.
Membuat diagram pengawatan.
4.
Menyusun komponen dengan rangkaian sesuai diagram
pengawatan.
5.
Membuat program Arduino Uno.
6.
Mengunggah program yang sudah disusun
dengan benar pada Arduino Uno.
7.
Pembuatan perangkat keras (hardware) alat.
8.
Pemasangan rangkaian komponen yang sudah
tersusun
9.
secara rapi dan benar pada perangkat keras
alat.
10. Pengujian akhir alat.
IV.
CARA KERJA ALAT
Berdasarkan perancangan
sistem diagram blok dan flowchart dapat dideskripsikan bahwa pada alat ini
dimana perancangan dan pembuatan alat deteksi kebusukan dan kualisifikasi berat
telur ayam berdasarkan pencahayaan dan berat, mikrokontroler merupakan
pengendali utama bagi sistem yang telah dibuat dan akan mengolah data menjadi
sebuah program.
Alat yang dibuat ini
menggunakan sensor LDR, dimana sensor LDR berfungsi sebagai pendeteksi
intensitas cahaya dari telur. Pertama-tama masukkan telur kedalam alat
selanjutnya limit switch akan tertutup. Ketika limit switch tertutup LED akan
menyala menyinari telur. LDR akan mendeteksi intensitas cahaya dari telur yang
telah disinari LED dan sensor load cell akan mendeteksi berat telur yang
kemuadian data tersebut akan ditampilkan di LCD.
Kondisi Telur |
Tampilan LCD |
Indikator Buzzer |
Kondisi telur baik |
Telur Baik |
Mati |
Kondisi telur busuk |
Telur Busuk |
Menyala |
Berat Telur |
Tampilan LCD |
Indikator Seven Segment |
<46 gr |
Sangat Kecil |
1 |
46-50 gr |
Kecil |
2 |
51-55 gr |
Sedang |
3 |
55-60 gr |
Besar |
4 |
>60 gr |
Extra Besar |
5 |
Tabel 4.2 Indikator Berat Telur
V.
PENGUJIAN ALAT
Dalam Proyek
Arduino yang penulis buat, perlu adanya pengujian untuk menentukan kesesuaian
alat dengan prinsip kerjanya. Adapun langkah-langkah cara pengujian
yang harus lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Mengunggah
program Arduino ke alat yang dibuat,
apakah sudah
sesuai dengan apa yang dikodekan atau belum.
2. Menguji alat sesuai cara kerja.
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari
hasil pengujian dalam embuatan alat deteksi kebusukan dan klasifikasi berat
telur ayam dapat diambil kesimpulan antara lain :
1. Program telah bekerja dengan baik
menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai pusat pengontrolannya.
2. Data hasil perancangan dan pembuatan alat
ini, komponen-komponen telah bekerja dengan baik dan alat ini sudah dapat
mendeteksi kondisi telur baik dan telur busuk.
3. Alat ini dirancang untuk mendeteksi
kualitas dan klasifikasi berat telur ayam dengan cara meletakkan telur diatas
alat, kemudian sensor LDR akan mendeteksi intensitas cahaya dari telur dan
sensor load cell akan mendeteksi berat telur dan akan mengirimkan data ke LCD.
6.2
Saran
Berdasarkan data yang diperoleh selama perancangan dan
pembuatan alat ini, ada beberapa saran yang akan disampaikan agar bermanfaat
untuk pengembangan dan penyempurnaan rancangan lat ini selanjutnya.
1.
Dalam pembuatan alat ini, sebaiknya menggunakan
sensor deteksi cahaya yang lebih baik lagi agar hasilnya akurat.
2. Pada pemakaian LCD lebih baik menggunakan
ukuran yang lebih besar agar data yang ditampilkan lebih banyak lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
[1.]
Nanda, Rehandra Igo, and Edidas Edidas. "Perancangan
Prototype Sistem Pendeteksi Kondisi Telur Dan Berat Berbasis Mikrokontroler
Arduino Uno." VoteTEKNIKA: Jurnal Vocational Teknik Elektronika dan
Informatika 7.3 (2019): 67-75.
[2.]
Irfan, Muhammad, et al. "Pemilahan dan
Pendeteksi Kualitas Telur Ayam Terbaik Berbasis Mikrokontroler Menggunakan
Arduino Nano." BEES: Bulletin of Electrical and Electronics Engineering 2.1 (2021): 21-28.
[3.]
Christover, David, et al. "Rancang Bangun
Alat Pendeteksi Kebusukan Telur Menggunakan Metode Fuzzy Logic Berbasis
Mikrokontroler Arduino Nano 328." JST (Jurnal Sains Terapan) 5.1 (2019): 1-7.
LAMPIRAN
- Jurnal( Klik Disini)
- Power Point (Klik Disini)
- Demo Alat ( Klik Disini)
- Program Arduino (Klik Disini)
- Diagram Blok (Klik Disini)
- Gambar Rangkaian (Klik Disini)
- Diagram Pengawatan (Klik Disini)
- Diagram Alir (Klik Disini)
BIODATA
PENULIS
1.
Rizki Adi Darmawan
Penulis dilahirkan di Semarang, 13 Juli 1999. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Isriati, SMPN 20 Semarang dan SMKN 7 Semarang. Pada tahun 2019 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru program D3 dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang, Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.19.0.22. Apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai Project Arduino ini, dapat menghubungi e-mail : darmawanadirizki7@gmail.com
2.
Vina Inayatus Sitta
Penulis dilahirkan di Grobogan, 27 Januari 2002. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di SDN Tegowanu 3, SMPN 1 Tegowanu dan SMKN 4
Semarang.Pada tahun 2019 penulis mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru
program D3 dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri
Semarang, Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM 3.32.19.0.25. Apabila ada kritik dan saran yang membangun
mengenai Project Arduino ini, dapat menghubungi e-mail : vina.inayatus776@gmail.com
0 Response to "Pendeteksi Kebusukan dan Klasifikasi Berat Telur Ayam"
Posting Komentar