Alat Ukur Tinggi Badan dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno dengan Tampilan LCD dan Penyimpanan Data SD Card
Kelompok B02
Alat Ukur Tinggi Badan dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno dengan Tampilan LCD dan Penyimpanan Data SD Card
Andre Jose Ginting1,
Ilham Rahutama2, Samuel BETA3
Mahasiswa dan Dosen Program Studi
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Semarang
e-mail: andreasjose8@gmail.com1, ilhamrahutama@gmail.com2, sambetak2@gmail.com3
Abstrak⸺ Alat ini menggunakan Arduino Uno sebagai pemrosesnya. Adapun komponen yang digunakan yaitu Sensor Ultrasonik HC-SR04, RTC (Real-time Clock) DS1307, Push Button, LCD 16x2 dengan i2c, serta Modul MMC dengan SD Card. Alat ini digunakan untuk mengukur tinggi badan dengan hasil pengukuran akan tampil pada LCD. Adapun data hasil pengukuran dapat tersimpan pada modul MMC yang disematkan SD Card pada soketnya.
Kata Kunci⸺ Arduino Uno, Sensor Ultrasonik HC-SR04, RTC DS1307, Modul MMC, SD Card.
Abstract⸺ This tool uses
Arduino Uno as the processor. The components used are Ultrasonic Sensor
HC-SR04, RTC (Real-time Clock) DS1307, Push Button, 16x2 LCD with i2c, and MMC
Module with SD Card. This tool is used to measure height with the measurement
results will appear on the LCD. The measurement data can be stored on the MMC
module which is inserted in the SD Card in the socket.
Keyword⸺ Arduino Uno, Ultrasonic
Sensor HC-SR04, RTC DS1307, MMC Module, SD Card.
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Alat ukur tinggi badan merupakan alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk membantu dalam proses penentuan tinggi badan. Alat ukur panjang konvensional biasanya berupa batangan berskala maupun pita panjang mistar yang telah diberikan skala ukuran dalam satuan tertentu, biasanya cm (sentimeter). Saat melakukan pengukuran dengan cara manual tanpa disadari, pengukur (partisipan) sering melakukan kesalahan dalam membaca hasil pengukuran seperti perbedaan hasil ukur yang dibaca oleh satu orang dengan lainnya. Untuk itu berdasarkan permasalahan yang ada terbentuklah gagasan oleh penulis untuk mengatasi persoalan tersebut dengan dibuatnya “Alat Ukur Tinggi Badan dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno dengan Tampilan LCD dan Penyimpanan Data SD Card”.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana
cara membuat alat dengan sensor ultrasonik sebagai alat ukur tinggi badan berbasis
Arduino Uno dengan tampilan LCD serta penyimpanan data hasil ukur melalui SD Card?
2. Bagaimana
membuat program alat ukur tinggi badan secara otomatis?
3. Bagaimana
bentuk rancangan alat tersebut?
1.1
Tujuan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek Arduino adalah sebagai
berikut:
1. Membuat
alat ukur tinggi badan yang mampu digunakan secara otomatis tanpa harus
mengukur secara manual menggunakan mistar.
2. Membuat
alat ukur yang dilengkapi dengan LCD untuk tampilan hasil pengukuran, sehingga
pengguna lebih mudah dalam mendapatkan informasi secara langsung setelah
melakukan pengukuran.
3. Membuat
alat ukur yang mampu menyimpan data hasil pengukuran di SD Card yang nantinya
dapat diakses dalam bentuk file (.txt) melalui Microsoft Excel.
II. TINJUAN PUSTAKA
2.1 Arduino Uno
Arduino
Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. IC (integrated
circuit) ini memiliki 14 pin input dari output digital (6 output untuk PWM), 6
analog input, resonator kristal keramik 16 MHz koneksi USB, soket adaptor, pin
header ICSP, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroller agar dapat
digunakan, cukup menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan
kabel USB atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk
menjalankannya. Arduino Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam
hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram
sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang
menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.
Adapun
karakteristik mengenai Arduino Uno tertera pada tabel berikut:
Mikrokontroler |
ATmega328 |
Operasi Tegangan |
5 Volt |
Input Tegangan |
7-12 Volt |
Pin I/O Digital |
14 |
Pin Analog |
6 |
Arus DC tiap pin I/O |
50 mA |
Arus DC ketika 3.3V |
50 mA |
Memori flash |
32 KB |
SRAM |
2 KB |
EEPROM |
1 KB |
Kecepatan clock |
16 MHz |
Gambar 2.1 Arduino Uno
2.2 Sensor
Ultrasonik HC-SR04
Sensor ultrasonik adalah sensor jenis modul elektronik yang mendeteksi sebuah objek menggunakan suara. Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah transmitter (pemancar) dan sebuah receiver (penerima). Transmitter berfungsi untuk memancarkan sebuah gelombang suara ke arah depan. Jika ada sebuah objek di depan transmitter maka sinyal tersebut akan memantul kembali ke receiver. Sinyal akan dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20 kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40 kHz.
Adapun spesifikasi mengenai Sensor Ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Sensor Ultrasonk HC-SR04
2.3 RTC (Real-time Clock) DS1307
Komponen
RTC atau Realtime Clock adalah komponen IC penghitung yang dapat difungsikan
sebagai sumber data waktu berupa data jam, hari, bulan maupun tahun. Komponen
DS1307 berupa IC yang perlu dilengkapi dengan komponen pendukung lainnya
seperti crystal sebagai sumber clock dan baterai eksternal 3,6 Volt sebagai
sumber energi cadangan agar fungsi penghitung tidak berhenti.
Fungsi
pin dari komponen RTC DS1307 adalah sebagai berikut:
1.
Transmitter:
berfungsi untuk mengirimkan data ke bus
2.
Pin
VCC: berfungsi sebagai sumber energi listrik utama tegangan kerja dari komponen
ini adalah 5 volt, dan sesuai dengan tegangan kerja dari mikrokontroler Arduino
Board.
3.
Pin
GND: berfungsi untuk menghubungkan ground yang dimiliki oleh komponen RTC
dengan ground dari baterai back-up.
4.
SCL:
berfungsi sebagai saluran clock untuk komunikasi data antara mikrokontroler
dengan RTC.
5.
SDA:
berfungsi sebagai saluran data untuk komunikasi data antara mikrokontroler
dengan RTC.
6.
X1
dan X2: berfungsi untuk saluran clock yang bersumber dari crystal eksternal.
7.
Vbat:
berfungsi sebagai saluran energi listrik dari baterai eksternal.
Gambar 2.3 RTC DS1307
2.4 Sakelar
Sakelar (sakelar tekan) yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus
listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem sakear tekan push button
terdiri dari sakelar tekan start, stop reset dan sakelar tekan untuk emergency. Sakelar memiliki kontak NC (normally closed) dan NO (normally open).
Prinsip
kerja sakelar ini adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak
tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop
(memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan).
Gambar 2.4 Sakelar
2.5 LCD
16x2 dengan I2C
LCD
(Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik. LCD merupakan lapisan dari campuran
organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida
dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang.
Ketika
elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang
panjang dan silindris akan menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.
Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya
horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri
dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data
yang ingin ditampilkan. Sedangkan I2C LCD adalah modul LCD yang dikendalikan
secara serial sinkron dengan protokol I2C/IIC (Inter Integrated Circuit) atau
TWI (Two Wire Interface).
Normalnya, modul LCD dikendalikan secara paralel baik untuk jalur data maupun kontrolnya. Namun, jalur parallel akan memakan banyak pin di sisi kontroler (misal Arduino, Android, komputer, dll). Setidaknya akan dibutuhkan 6 atau 7 pin untuk mengendalikan sebuah modul LCD. Dengan demikian untuk sebuah kontroller yang ‘sibuk’ dan harus mengendalikan banyak I/O, menggunakan jalur parallel adalah solusi yang kurang tepat.
Gambar 2.5 LCD 16x2 dengan I2C
2.6 Modul
MMC
Modul (MicroSD Card Adapter) adalah modul pembaca kartu Micro SD, melalui sistem file dan SPI antarmuka driver, MCU untuk melengkapi sistem file untuk membaca dan menulis kartu MicroSD. Modul MMC SD Card merupakan modul untuk mempermudah antarmuka antara SD card atau MMC dengan MCU, sehingga dapat menyimpan data secara permanen atau non-volatie dan membuat media penyimpanan data menjadi lebih besar. Modul ini dapat dimanfaatkan untuk membuat perangkat yang membutuhkan memori yang besar, seperti sistem data logging dan lain sebagainya. Di dalam modul ini terdapat enam pin yaitu GND: negatif power supply; VCC: positif power supply, MISO, MOSI; SCK: SPI bus, dan CS: chip pilih pin sinyal.
Gambar 2.6 Modul MMC
2.7 Kartu SD
Kartu Mikro SD (Secure Digital Card) merupakan sebuah kartu memori yang pada umumnya berukuran 11x15mm, dengan berbagai ukuran kapasitas yang dapat digunakan untuk keperluan penyimpanan data maupun pembacaan data yang sudah ada di dalamnya.
Gambar 2.7 Kartu SD
2.8 Pembaca Kartu SD
Pembaca Kartu SD merupakan sebagai perangkat keras (hardware) komputer yang fungsi
utamanya adalah sebagai media pengakses (pembaca) kartu memori. Pembaca kartu SD bisa menjadi perangkat mandiri yang terhubung ke komputer atau terintegrasi ke
printer, scanner, mesin fotokopi dan perangkat multifungsi. Beberapa card
reader juga mempunyai fungsi menulis, sehingga memungkinkan pengguna untuk
menyimpan data dari komputer ke kartu media hingga menyunting dan menghapus
file.
Gambar 2.8 Pembaca Kartu SD
2.9 Baterai 7V-12V
Baterai
merupakan sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi
energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat elektronik. Hampir
semua perangkat elektronik yang portabel seperti handphone, laptop, senter,
ataupun remote control menggunakan baterai sebagai sumber listriknya. Dengan
adanya baterai, tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat
mengaktifkan perangkat elektronika sehingga dapat dengan mudah dibawa
kemana-mana. Ada dua jenis baterai yaitu baterai yang hanya dapat dipakai
sekali (single-use) dan baterai yang dapat di isi ulang (rechargeable).
Gambar
2.9 Baterai 7V – 12V
III. PERANCANGAN ALAT
3.1
Alat
1.
Solder
2.
Gerinda
3.
Tang
Potong
4.
Las
Listrik
5.
Gunting
6.
Amplas
7.
Bor
8.
Obeng
9.
Lem
Tembak
10. Laptop/Personal Computer
3.2
Bahan
1.
Arduino
Uno
2.
Sensor
Ultrasonik HC-SR04
3.
RTC
DS1307
4.
Push
Button
5.
LCD
16x2 dengan I2C
6.
Modul
MMC
7.
SD
Card
8.
Card
Reader
9.
Baterai
7V – 12V
10.
Kabel
jumper
11.
Tenol
12.
Mur
dengan baut
13.
Lakban
14.
Glue
stick
15.
Breadboard
16.
Batang
Aluminium
17.
Kotak
berbahan ABS
18.
Kabel
NYYHY
19.
Lempeng
besi
3.3 Diagram Blok
Gambar 3.1 Diagram Blok
3.4 Diagram Alir
Gambar 3.2 Diagram Alir
3.4 Gambar Rangkaian
Gambar
3.4 Pengawatan
3.7 Pembuatan
Alat
Dalam
pembuatan alat ini dapat dilakukan beberapa proses pengerjaan, antara lain:
1.
Membuat
perencanaan tiap-tiap bagian dari alat tersebut.
2.
Membuat
diagram pengawatan.
3.
Menyusun
komponen dengan rangkaian sesuai diagram pengawatan.
4.
Membuat
program Arduino Uno.
5.
Mengunggah
program yang sudah disusun dengan benar pada Arduino Uno.
6.
Pembuatan
perangkat keras (hardware) alat.
7. Pemasangan
rangkaian komponen yang sudah tersusun secara rapi dan benar pada perangkat
keras alat.
8.
Pengujian
akhir alat.
IV. CARA KERJA ALAT
4.1
Cara
Kerja Alat
Alat
ini bekerja dengan prinsip pada saat seseorang berdiri di bawah sensor
ultrasonik, maka sensor tersebut akan memancarkan sinyal transmitter, ketika
mengenai ujung kepala seseorang yang diberi media pantul.
Selanjutnya
pantulan sinyal tersebut diterima oleh receiver dan akan melakukan pengukuran
yang diproses oleh Arduino Uno. Proses ini berulang sebanyak tiga kali untuk
mendapatkan tinggi rata-rata yang diasumsikan hasil pengukurannya dapat
mendekati akurat.
Kemudian
hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD 16x2, selanjutnya data akan
tersimpan pada Modul MMC dengan SD Card dalam format (.txt) document.
Apabila ingin melihat data hasil pengukuran yang tersimpan pada file (.txt)
document ini dapat dilihat melalui personal computer (laptop)
dengan bantuan Card Reader. Data hasil pengukuran ini juga dapat dilihat
melalui smartphone yang memiliki slot SD Card.
V. PERANCANGAN MEKANIK
Gambar
5.1 Tampak Alat dari Sudut 450
Gambar 5.2 Tampak Alat dari Belakang
Gambar
5.3 Tampak Alat dari Samping
VI. PENGUJIAN ALAT
Dalam
Proyek Arduino yang penulis buat, perlu adanya pengujian untuk menentukan
kesesuaian alat dengan prinsip kerjanya. Adapun langkah-langkah cara pengujian
yang harus lakukan adalah sebagai berikut:
1.
Mengunggah
program Arduino ke alat yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan apa yang
dikodekan atau belum.
2.
Menguji
alat sesuai cara kerja.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian dari pembuatan alat yang sudah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Cara
membuat alat ukur tinggi badan ini yaitu dengan menggunakan Sensor Ultrasonik
HC-SR04 dengan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pemroses yang telah diprogram
melalui software Arduino IDE.
2.
Alat
ini dirancang untuk mengukur tinggi badan dengan cara mendeteksi keberadaan
orang di bawah Sensor Ultrasonik kemudian hasil pengukuran akan ditampilkan
pada LCD 16x2. Proses pengukuran ini dilakukan berulang sebanyak tiga kali oleh
Sensor Ultrasonik untuk mendapatkan tinggi rata-rata yang diasumsikan hasil
pengukurannya mendekati akurat.
3. Alat
ukur tinggi badan ini dibuat untuk mempermudah serta mengantisipasi adanya
kesalahan yang sering terjadi akibat human-error yaitu melakukan
perhitungan secara manual menggunakan mistar.
4. Alat ini belum dapat menampilkan data nama partisipan yang melakukan pengukuran tinggi badan, data yang tersimpan berdasarkan tanggal dan waktu.
7.2 Saran
Dari
hasil pembuatan alat yang sudah terealisasikan, didapatkan saran untuk dapat
dikembangkan dalam pembuatan alat serupa berikutnya:
1. Dapat
dipilih sensor untuk pengukuran tinggi badan dengan keakurasian lebih tinggi
daripada sensor ultrasonik, seperti penggunaan sensor inframerah.
2.
Menggunakan
material perangkat keras yang lebih kokoh.
3. Dapat
ditambahkan form login, sehingga dapat mengetahui data hasil pengukuran
oleh masing-masing partisipan yang sudah melakukan pengukuran.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
Cooper, William D. 1985. Instrumentasi
Elektronik dan Teknik Pengukuran. Jakarta: Erlangga.
Kadir, Abdul. 2016. Scratch for
Arduino (S4A)-Panduan Mempelajari Elektronika dan Pemrograman. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Budiharto, Widodo. 2011. Aneka
Proyek Mikrokontroler. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Brigitta Meidiar Kristiantari.
(2017). Alat Ukur Tinggi Badan Otomatis dengan Sensor Ultrasonik Berbasis
Mikrokontroler dengan Tampilan LCD Bergerak dan Suara.
Hanif Aji Saputro. (2017). Rancang
Bangun Alat Pengukur Tinggi Badan Digital dengan Sensor Ultrasonik HC-SR04
Berbasis Arduino Uno.
Trevor Shields S. (2018). Rancang
Bangun Alat Ukur Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno
dengan Tampilan LCD.
LAMPIRAN
1. Jurnal (klik di sini)
2. Presentasi/Power Point (klik di sini)
3. Video/Simulasi Alat (klik di sini)
4. Program (klik di sini)
BIODATA PENULIS
1. Andre Jose Ginting
Penulis dilahirkan di
Binjai, 31 Mei 2002. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 055991, SMPN
2 Binjai dan SMAN 2 Binjai. Pada tahun 2019 penulis mengikuti seleksi
penerimaan mahasiswa baru program D3 dan diterima menjadi mahasiswa baru di
kampus Politeknik Negeri Semarang, Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.19.1.02. Apabila ada kritik
dan saran yang membangun mengenai pengerjaan Proyek Arduino ini, dapat menghubungi
melalui e-mail: andreasjose8@gmail.com
2.
Ilham
Rahutama
Penulis dilahirkan di
Semarang, 1 Maret 2001. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN
Sambiroto 02, SMP 9 Semarang dan SMA 1 Semarang. Pada tahun 2019 penulis
mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru program D3 dan diterima menjadi
mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang, Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.19.1.11.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai pengerjaan Proyek Arduino
ini, dapat menghubungi melalui e-mail: ilhamrahutama@gmail.com
0 Response to "Alat Ukur Tinggi Badan dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno dengan Tampilan LCD dan Penyimpanan Data SD Card"
Posting Komentar