KONVEYOR PENGEPAKAN BARANG BERBASIS ARDUINO UNO
KONVEYOR PENGEPAKAN BARANG BERBASIS
ARDUINO UNO
Ananda Riza Novita1, Fathur Rohman2,
Samuel BETA Kuntarjo3
Email: ¹ nandarizan6@gmail.com
, ² cahpinter13@gmail.com , ³ sambetak2@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia. 50275
Telp.
(024)7473417, Website :www.polines.ac.id, email: sekretariat@polines.ac.id
Abstract
- In
this tool a prototype of an Arduino Uno-based Automatic Packing System will be
created using Infra Red Distance Sensors. The design of this automatic packing
system consists of a conveyor with a DC motor as a conveyor drive. Item
detection utilizes Arduino uno technology as a microcontroller, infrared
sensor. When the item is detected, the infrared sensor will take data. The
enhancements are motor drivers. All of these components can work automatically
because it is controlled by Arduino Uno as a control center. Overall this system
consists of the design of goods sensors, goods controllers, conveyors, and
power supplies. The test phase of this tool covers, tests the sensor circuit,
tests the motor driver circuit, and automatically tests the item counting
process. The test results show that the design of the tool can work well in the
process of selecting and calculating the number of items.
Intisari – Pada alat ini akan dibuat sebuah prototype Perancangan Sistem Pengepakan Otomatis Berbasis Arduino Uno Menggunakan Sensor Jarak Infra Red. Perancangan sistem pengepakan otomatis ini terdiri dari sebuah konveyor dengan motor DC sebagai penggerak konveyor. Pendeteksian barang memanfaatkan teknologi Arduino uno sebagai mikrokontroler, sensor infra red Ketika barang dideteksi maka sensor infra red akan melakukan pengambilan data. Adapun perangkat tambahan berupa Driver motor. Seluruh komponen ini dapat bekerja secara otomatis karena di kendalikan oleh arduino uno sebagai pusat pengentrollan. Secara keseluruhan sistem ini terdiri dari perancangan sensor barang, pengendali barang, konveyor, dan catu daya. Tahapan uji coba alat ini meliput, uji rangkaian sensor, uji coba rangkaian driver motor , dan uji coba proses penghitungan barang secara otomatis. Hasil pengujian menunjukan rancang bangun alat sudah dapat bekerja dengan baik dalam melakukan proses penyeleksian dan perhitungan jumlah barang.
Kata kunci – Arduino Uno, Sensor Infra Red,
Motor DC, Konveyor
PENDAHULUAN
1. 1.
Latar Belakang
Dunia industri sekarang sangat maju
namun juga banyak industri kecil yang masih menggunakan tenaga manusia serta
memakan waktu sehingga tidak efektif kerja. Hal ini disebabkan karena mahalnya
untuk membuat alat yang sama dengan industri. Oleh karena itu, setiap pengusaha
kecil harus memantau barang yang di produksi setiap saat supaya dapat terkontrol
dan berjalan dengan baik.
Teknologi
otomasi ini menggunakan sensor Infrared
FC-51 untuk mendeteksi barang yang
lewat diatas konveyor yang dijalankan oleh motor driver yang menggunakan motor
DC. Arduino Uno R3 ini digunakan sebagai pemroses untuk menjalankan program.
Kelemahan dari sensor Infrared yaitu hanya dapat membaca dari jarak 3-20cm saja..
Solusi
untuk mengatasi masalah efektifitas waktu dan mengurangi tenaga manusia yaitu
dengan alat ini. Alat ini mampu mengepak barang produksi untuk industri kecil
dengan biaya pembuatan yang cukup murah, sehingga dapat membantu pekerjaan
tenaga kerja. Selain itu alat ini dapat menghitung barang yang sudah tersortir
dari konveyor sehingga dapat mendapatkan hasil produksi terbaik.
1. 2.
Perumusan
Masalah
Dari identifikasi yang
ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana cara membuat alat pengepakan barang dengan konveyor menggunakan
mikrokontroller Arduino Uno?
2.
Bagaimana cara menjalankan proses kinerja
alat tersebut?
3.
Bagaimana cara membuat program yang dapat
menjalankan semua perintah untuk menjalankan sebuah konveyor pada industri ?
1. 3. 1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam pembuatan Proyek Arduino ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat
konveyor sebagai alat produksi di industri menggunakan Arduino Uno.
2. Untuk
membuat suatu proses alat industri yang menggunakan teknologi otomatisasi.
3. Untuk
mengetahui cara mengendalikan dan melakukan kerja supaya lebih efektif tanpa
tenaga manusia
1.4. 1.4 Manfaat
Manfaat
yang diperoleh dalam perancangan alat tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat
sebuah sistem penghitung barang yang lebih efisien waktu dan tenaga.
2. Mempermudah
pekerja/karyawan dalam satu perusahaan/industri untuk proses pengepakan produk
atau barang.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Arduino UNO
Arduino Uno adalah
sebuah board
minimum system
mikrokontroller yang
mana di dalamnya terdapat
mikrokontroller AVR seri
ATmega 328 yang
merupakan produk dari Atmel.Umumnya Arduino memiliki
14 pin input/output yang terdiri dari
6
pin dapat digunakan sebagai output
PWM,
6 pin sebagai
analog input
·
Osilator
Kristal 16 MHz
·
Sebuah koneksi
USB
·
Sebuah Power Jack
·
Sebuah ICSP Header
·
Tombol
Reset
Oleh karena itu, arduino uno membuat mikrokontroller
lebih mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC maupun
dengan baterai sehingga mikrokontroller
dapat bekerja. Sambungkan ke power supply
atau hubungkan melalui kabel USB
ke PC,
maka Arduino Uno telah siap
bekerja.
Arduino Uno
berbeda
dengan semua jenis arduino sebelumnya dimana
dalam hal
koneksi USB to serial menggunakan fitur IC Atmega8U2.
Sementara pada board
sebelumnya menggunakan chip FDTI driver USB to serial. Arduino Uno R3
merupakan seri
terakhir dan terbaru dari
seri arduino USB.
Gambar 2. 1 Arduino Uno R3
B.
Sensor Infrared FC-51
Modul sensor infrared FC-51
merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mendeteksi sinar infra merah
pada area kerjanya. Dalam rangkaian sensor infrared FC-51 ini terdapat dua buah
komponen infrared yaitu pemancar infrared (IR Transmitter) dan penerima
infrared (IR Receiver). Pemancar infrared merupakan sebuah photodioda yang
dapat memancarkan sinar infra merah, sendangkan penerima infrared merupakan
sebuah dioda khusus yang berfungsi sebagai penerima sinar infra merah.
•
Tegangan kerja 3-5 V DC
•
Konsumsi arus pada 3,3V = 23mA dan pada 5V
= 43 Ma
•
Ukuran biard 3.2 x 1,4 cm
•
Lubang sekrup 3mm
Gambar
2. 2 Sensor Infrared
FC-51
C.
Driver Motor L298N
Driver motor L298N merupakan module driver motor DC yang paling
banyak digunakan atau dipakai di dunia elektronika yang difungsikan untuk
mengontrol kecepatan serta arah perputaran motor DC. Driver Motor disini
berfungsi untuk mengendalikan serta mengatur kecepatan motor DC dengan 12V dan
5V dari Arduino UNO.
•
Menggunakan IC L298N
(Double H bridge Drive Chip)
•
Tegangan minimal
untuk masukan power antara 5V-35V
•
Tegangan
operasional : 5V
•
Arus untuk masukan
antara 0-36mA
•
Arus maksimal
untuk keluaran per Output A maupun B yaitu 2A
•
Daya maksimal
yaitu 25W
•
Dimensi modul
yaitu 43 x 43 x 26mm
•
Berat : 26g
Gambar
2. 3 Modul Relay 1
Chanel
D.
Potensiometer
Potensiometer
(POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam
Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki
Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Potensiometer
pada alat ini berfungsi mengatur kecepatan motor DC untuk menjalankan konveyor.
Gambar
2. 4 Potensiometer
E.
Motor Servo
Motor Servo merupakan motor listrik dengan
menggunakan sistem closed loop. Sistem tersebut digunakan untuk mengendalikan
akselerasi dan kecepatan pada sebuah motor listrik dengan keakuratan yang
tinggi.
·
Tegangan Operasi adalah +5V Torsi:
2.5kg/cm
·
Kecepatan
operasi adalah 0.1s/60 °
·
Tipe Gigi: Plastik Rotasi: 0 °-180 °
·
Berat motor: 9gm Paket termasuk tuas dan
sekrup.
Motor
servo ini berfungsi ketika sudah terdeteksi 3 objek yang melewati sensor
infrared maka servo akan bekerja membuka tuas untuk meneruskan objek pada
koveyor yang sedang berjalan.
Gambar
2. 5 Motor Servo
F.
Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor
Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan
tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik
DC.
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit
atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum jam
maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada
Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran
rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi
sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga
24V. Apabile tegangan yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari
tegangan operasionalnya maka akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut
sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan operasional akan membuat
rotasi motor DC menjadi lebih cepat.
Gambar
2. 6 Motor DC
G. PERANCANGAN
Bab ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang
akan dibuat. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat mekanik,
perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak.
A. Diagram
Blok Sistem
Gambar
3. 1 Diagram Blok Sistem
B. Cara
Kerja Diagram Blok Sistem
Konveyor akan hidup apabila motor dc mendapatkan
tegangan sebesar 12 V serta kecepatan konveyor dapat diatur atau disesuaikan
menggunakan potensiometer. Disamping
menggunakan potensiometer, ada juga motor driver yang mempunyai fungsi untuk mengontrol kecepatan serta
arah perputaran motor DC.
Setelah konveyor hidup, maka akan ditambah suatu objek serta objek itu akan
dideteksi oleh sensor infrared. Sebelum itu, posisi awal motor servo
yaitu tertutup. Ketika sensor infrared mendeteksi 3 objek maka motor
servo akan terbuka dan 3 detik kemudian akan tertutup kembali. Begitu juga
seterusnya karena cara kerjanya kontinu.
C. Gambar
Rangkaian
D. Gambar
Diagram Alir
Gambar
3. 2 Diagram Alir
E. Gambar
Pengawatan
H. PERANCANGAN MEKANIK
Pada
alat ini kita menggunakan box Arduino sebagai tempat untuk meletakkan
komponen-komponen yang digunakan.
I.
PENGUJIAN ALAT
Ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan
pada alat yang telah dibuat. Tahapan-tahapan tersebut yaitu pengujian perangkat
hardware, pengujian pin-pin yang digunakan.
Konveyor akan hidup apabila motor dc
mendapatkan tegangan sebesar 12 V serta kecepatan konveyor dapat diatur atau disesuaikan
menggunakan potensiometer. Disamping
menggunakan potensiometer, ada juga motor driver yang mempunyai fungsi untuk mengontrol kecepatan serta
arah perputaran motor DC.
Disamping menggunakan potensiometer, ada juga motor
driver yang mempunyai
fungsi untuk mengontrol kecepatan serta arah perputaran motor DC. Setelah konveyor hidup,
maka akan ditambah suatu objek serta objek itu akan dideteksi oleh sensor
infrared. Sebelum itu, posisi awal motor servo yaitu tertutup. Ketika sensor
infrared mendeteksi 3 objek maka motor servo akan terbuka dan 3 detik
kemudian akan tertutup kembali. Begitu juga seterusnya karena cara kerjanya
kontinu. Semua proses dikendalikan oleh mikrokontroller Arduino Uno dengan
dihubungkan dengan sumber tegangan.
Gambar 5. 1 Tampilan Alat Keseluruhan
J.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. A. Kesimpulan
1. Dengan
adanya alat konveyor ini dapat mempermudah dan meringankan tenaga manusia dalam
proses produksi di industri.
2. Menggunakan
Sensor Infrared untuk mendeteksi ada dan tidaknya jumlah barang yang akan terus
berjalan diatas konveyor yang digerakkan oleh driver motor.
B. B. Saran
1. Meningkatkan
kemampuan kerja alat agar dapat berfungsi untuk beban yang lebih berat dan
mampu jalan dengan jumlah barang yang banyak.
2. Menambahkan
beberapa komponen tambahan seperti limit switch untuk mengatur jumlah barang
serta menambahkan LCD untuk menampilkan sebuah data.
K.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Dwi, Sistem Otomatisasi Penghitung
Jumlah Barang berdasarkan Ukuran Tinggi berbasis
Mikrokontroller
AT89S51., Universitas Gunadarma, 2012.
Dyah
Nur'ainingsih,Irwan Tri Handoyo, Sistem Kendali Conveyor Otomatis Berbasis
Mikrokontroller
AT89S51,Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknologi Industri,
Seniatussa'adah. 2008. Otomatisasi Size Grading Benih Ikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Indonesia
S.
P. Sari, “Rancang Bangun Konveyor Penghitung Barang Dengan Sistem Kendali
Berbasis PLC,” J. Ilm. Teknol. Rekayasa, vol. 15, no. 100, pp. 168–175, 2014.
H. Ardiansyah, N. Taryana, and D. Nataliana, “Perancangan Simulator Sistem Pengepakan dan Penyortiran Barang berbasis PLC Twido,” J. Reka Elkomnika, vol. 1, no. 4, pp. 373–385, 2013
M.
Latief, N. Kandowangko, and R. Yusuf, “Rancang-Bangun Prototipe Sistem Kontrol
Berbasis
Programmable Logic
Controller untuk Pengoperasian Miniatur Penyortiran Material,” J. Rekayasa
Elektr.,
vol. 13, no. 36, pp. 152–160, 2017, doi: 10.17529/jre.v16i3.14905.
LAMPIRAN
JURNAL
PPT
PROGRAM
Fathur Rohman lahir di Pati, 12 Januari 2001. Pendidikan SDN Kebonsawahan 01, SMPN 2 Juwana, SMAN 1 Juwana. Sekarang menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro Program Studi D3 Teknik Elektronika dengan NIM 3.32.19.3.03.
0 Response to "KONVEYOR PENGEPAKAN BARANG BERBASIS ARDUINO UNO"
Posting Komentar