ANEMOMETER BERBASIS IoT
Anemometer Berbasis IoT
Annisa Nur Hanifah1, Ayu Azizah Salsabila2, Muhammad Rayhan Rizaldi3, Samuel BETA Kuntarjo4
Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, Semarang
Jl.
Prof. Sudarto, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, 50275
Absract
– Wind is part of the
weather conditions that are used for various activities, one of which is in
aviation. Wind has a vital function in flight, because wind is one of the
important factors for aircraft to fly. Anemomer design will certainly help in
determining the speed and direction of the wind used in aviation. This system
uses a Rotary Encoder as a counter to the number of rotations on the propeller,
using the Compass Sensor HMC5883L as an indicator of the cardinal directions.
The data obtained is used to process wind speed and direction linearly with
NodeMCU ESP8266. Wind speed and direction data will be displayed in the WEB
which will be updated every second.
Keyword : Anemometer, Wind Speed, Rotary Encoder, Wind Direction, HMC5883L, NodeMCU ESP8266, WEB.
Intisari
– Angin merupakan bagian dari kondisi cuaca yang dimanfaatkan untuk berbagai
kegiatan, salah satunya pada bidan penerbangan. Angin memiliki fungsi vital
dalam penerbangan, karena angin merupakan salah satu faktor penting agar
pesawat dapat melakukan penerbangan. Perancangan Anemomer tentunya akan
membantu dalam penentuan keceptan dan arah angin yang digunakan dalam bidang
penerbangan. Sistem ini menggunakan Rotary Encoder sebagai penghitung
jumlah rotasi pada baling – baling, menggunakan Sensor Kompas HMC5883L sebagai
penunjuk arah mata angin. Data yang diperoleh digunakan untuk memproses
kecepatan dan arah angin secara linier dengan NodeMCU ESP8266. Data kecepatan
dan arah angin akan ditampilkan dalam WEB yang akan diperbaharui setiap detik.
Kata kunci : Anemometer, Kecepatan Angin, Rotary Encoder, Arah Angin, HMC5883L, NodeMCU ESP8266, WEB.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Angin merupakan salah satu potensi sumber daya alam. Sumber daya ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Angin merupakan bagian dari kondisi cuaca yang dimanfaatkan untuk keperluan penerbangan, pelayaran, dan lain-lain. Angin merupakan salah satu unsur meteorologi yang memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi cuaca dan iklim disuatu tempat. Angin dapat dibatasi sebagai gerakan horisontal udara relatif terhadap permukaan bumi. Batasan ini berasumsi bahwa seluruh gerakan udara secara vertikal kecepatannya dapat diabaikan karena relatif rendah. Oleh karena itu, diperlukan data atau informasi tentang angin yaitu data kecepatan dan arahnya. Untuk mendapatkan data pengukuran kecepatan angin yang akurat diperlukan suatu alat ukur yang dapat mencatat kecepatan maupun arah pergerakan angin secara akurat pula.
Alat pengukur kecepatan angin yang umum digunakan pada stasiun pengamatan cuaca adalah anemometer jenis cup counter yang menerapkan metode mekanik dalam pengukurannya. Untuk mendapatkan alat ini, stasiun pengamatan 2 cuaca di Indonesia perlu mengimpor dari luar negeri, sehingga diperlukan biaya yang cukup mahal untuk memiliki alat ini. Sebagaimana ketahui bahwa prinsip kerja dari alat ini cukup sederhana yaitu cup yang berjumlah tiga buah berputar pada suatu tiang yang dihubungkan dengan counter. Di sisi lain, monitoring arah dan kecepatan angin yang telah banyak beredar hanya dipasang disatu tempat dan tidak dapat dipindah-pindah sehingga pengukuran arah dan kecepatan angin dalam melakukan penelitian hanya bisa dilakukan di satu tempat.
Dari gagasan tersebut, maka terlintas suatu pemikiran untuk membuat “Anemometer Berbasis IoT”. Perancangan sistem yang paling tepat untuk monitor arah dan kecepatan angin adalah dengan membuat sistem portable sehingga mudah dibawa ntuk pengujian ditempat berbeda. Alat ini menampilkan data kecepatan dan arah angin melalui web dengan data yang diperbarui setiap satu detik.1.2 Tujuan
Tujuan dari perancangan alat ini yaitu:
- Dapat membuat anemometer berbasis IoT yang dapat dipindah tempat dan dibongkar pasang.
- Dapat membuat anemometer berbasis IoT yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran.
- Dapat membuat anemometer berbasis IoT yang memunyai ketelitian yang sama dengan standar BMKG.
- Dapat membuat anemometer berbasis IoT dengan harga yang lebih terjangkau.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa perumusan masalah yang harus diperhatikan, yaitu :
2. Bagaimana merancang dan membuat anemometer yang dapat digunakan untuk pembelajaran?
3. Bagaimana merancang dan membuat anemometer yang mempunyai nilai ketelitian yang sama dengan standar BMKG?
1.4 Batasan Masalah
Dalam pembuatan alat ini terdapat batasan anemometer berbasis IoT, yaitu :
2. Informasi mengenai kondisi cuaca dapat diakses lewat link web dan dapat diakses dimana saja.
3. Data diperbarui pada display realtime tiap satu detik.
- ADC 12-bit ADC terkopling dengan sensor AMR low noise yang akan menghasilkan resolusi 2-milli gauss pada medan ±8 gauss.
- Mengijinkan akurasi kompas 1 sampai 2 derajat.
- Pencocokan sensitifitas dari sumbu/sensor yang berbeda.
- Menyetel pergeseran sensitifitas karena suhu.
- Tegangan kerjanya rendah (2.16 ~ 3.6V) dan konsumsi daya rendah (100 uA).Cocok untuk aplikasi yang dicatu menggunakan bettery.
- Tersedia rangkaian drive strap.
- Menyediakan demagnetisasi sensor untuk setiap pengukuran, dan juga kompensasi offset untuk mendapatkan pengukuran yang konsisten dengan akurasi hingga 1 sampai 2 derajat dan mereduksi perlunya kalibrasi ulang.
- Antarmuka digital I2C.
- Range medan magnet yang dapat diukur cukup lebar (+/-8 Oe) .
- Sensor bisa digunakan pada lingkungan dengan medan magnet yang kuat dengan akurasi kompas 1 sampai 2 derajat.
- Mikrokontroller / Chip : ESP8266-12E
- Tegangan Input : 3.3 ~ 5V
- GPIO : 13 Pin
- Kanal PWM : 10 Kanal
- 10 bit ADC Pin : 1 Pin
- Flash Memory : 4 MB
- Clock Speed : 40/26/24 MHz
- WiFi : IEEE 802.11 b/g/n
- Frekuensi : 2.4 GHz – 22.5 Ghz
- USB Port : Micro USB
- USB Chip : CH340G
- Sensor Kompas HMC5883L, berfungsi sebagai sensor Kompas untuk membaca arah angin dari arah anak panah.
- Rotari Encoder, berfungsi untuk mengirimkan data kecepatan putaran dalam bentuk pulsa.
- NodeMCU ESP8266, berfungsi sebagai pengkonversi data kecepatan putaran menjadi kecepatan angin.
- Internet, berfungsi sebagai jaringan untuk mengakses WEB.
- Database, berfungsi untuk tempat menyimpan data kecepatan dan arah angin.
- WEB, berfungsi untuk menampilkan data dari database berupa kecepatan dan arah angin
Menyambungkan koneksi ke hotspot dan web. Ketika hembusan angin mengenai baling-baling maka baling-baling akan berputar dan mengerakkan piringan encoder. Kemudian encoder mengirimkan data kecepatan putaran dalam bentuk pulsa. Data kecepatan putaran menjadi kecepatan angin. Sensor kompas HMC588L membaca arah angin dari arah anak panah. Sensor kompas membaca arah angin dengan prinsip membaca tiga sumbu kompas x, y, dan z. Untuk mendapatkan nilai azimuth menggunakan rumus arc tan y/x. Data kecepatan dan arah angin dikirim ke database. Seluruh data pada database ditampilkan pada web dan diperbarui setiap satu detik.
V. PENGUJIAN ALAT
Pengujian alat ini awalnya dilakukan dengan memeriksa koneksi hotspot dan web untuk membaca data kecepatan dan arah angin agar tertampil di web. Menghidupkan saklar pada anemometer. Menghidupkan kipas angin. Baling-baling dan ekor pada anemometer bergerak. Membuka web untuk melihat data kecepatan dan arah angin.
VI. KESIMPULAN
Alat bekerja sesuai fungsi dengan tingkat akurasi hampir sama dengan BMKG.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Jurnal Klik di sini
2. PPT Klik di sini
3. Simulasi Alat Klik di sini
4. Program Klik di sini
5. Pengawatan Keseluruhan Klik di sini
6. Diagram Blok Klik di sini
7. Diagram Alir Klik di sini
8. Gambar Rangkaian Klik di sini
BIODATA PENULIS
1) Annisa Nur Hanifah
Nama penulis Annisa Nur Hanifah. Penulis dilahirkan di Semarang, 16 Oktober 2000. Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN Batursari 5, SMPN 9 Semarang, dan SMAN 11 Semarang. Penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMA pada tahun 2019. Pada tahun 2019 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines)) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknk Elektro. Penulis Terdaftar dengan NIM 3.32.19.0.03. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa hubungi penulis melalui email Nisahanifah913@gmail.com
Nama penulis Ayu Azizah Salsabila. Penulis dilahirkan di Semarang, 4 Oktober 2001. Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN Sekaran 01, SMPN 3 Ungaran, dan SMAN 4 Semarang. Penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMA pada tahun 2019. Pada tahun 2019 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines)) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknk Elektro. Penulis Terdaftar dengan NIM 3.32.19.0.04. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa hubungi penulis melalui email Sabilahsar07@gmail.com.
Nama penulis Muhammad Rayhan Rizaldi. Penulis dilahirkan di Semarang, 17 Februari 2000. Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN Nongkosawit 02, SMPN 22 Semarang, dan SMKN Jawa Tengah Semarang. Penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMK pada tahun 2019. Pada tahun 2019 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines)) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknk Elektro. Penulis Terdaftar dengan NIM 3.32.19.0.16. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa hubungi penulis melalui email mr.rizaldi1629@gmail.com.
Prop
0 Response to "ANEMOMETER BERBASIS IoT"
Posting Komentar