RANCANG BANGUN PINTU OTOMATIS BERDASARKAN KEHADIRAN
RANCANG BANGUN PINTU OTOMATIS BERDASARKAN KEHADIRAN
Muhamad Bagus Chairul1, Tasya Aulia Syifa
Putri2, Samuel BETA3
Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Semarang, Semarang
Jl. Prof. Sudarto, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota
Semarang, 50275
3 sambeta2@gmail.com
Abstract – Each lecture requires a
presence to know the number of attendances of each student. Attendance is a
record of student attendance in following a course. With this attendance
recording, the lecturer can find out the number of student attendance in each
course. Application of Radio Frequency Identification (RFID)technology as a
tool to verify student attendance that is connected to an automatic door. This
tool will be connected to the RTC module, as a digital clock to find out
whether students are present on time or not. This tool is also equipped with a
micro-SD card module to store student attendance data, which can be seen
directly in the recapitulation.
Keyword
– Arduino
Uno, RFID, RTC DS3231, Sensor Infrared, Modul Mikro SD Card, Relay, LCD, DF
Player, Automatic door.
Intisari – Pada setiap
perkuliahan memerlukan adanya presensi untuk mengetahui jumlah kehadiran setiap
mahasiswa. Presensi merupakan sebuah pencatatan kehadiran mahasiswa dalam
mengikuti sebuah mata kuliah. Dengan adanya pencatatan presensi tersebut dosen
dapat mengetahui jumlah kehadiran mahasiswa pada setiap mata kuliah. Penerapan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) sebagai alat untuk memverifikasi
kehadiran mahasiswa yang terhubung dengan pintu otomatis.
Alat ini akan terhubung dengan
modul RTC, sebagai jam digital untuk mengetahui hadir tepat waktu atau tidaknya
mahasiswa. Alat ini juga dilengkapi dengan modul kartu mikro SD untuk menyimpan
data kehadiran mahasiswa, yang dapat dilihat langsung rekapitulasinya.
Kata
kunci – Arduino Uno, RFID, RTC DS3231, Sensor
Inframerah, Modul Kartu Mikro SD, Relai, LCD, DF Player, Pintu Otomatis.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Perkuliahan
merupakan suatu kegiatan dimana para mahasiswa berkumpul, belajar dan
berinteraksi satu sama lain. Selain itu perkuliahan juga dipahami sebagai
kegiatan belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa. Pada setiap perkuliahan
memerlukan adanya presensi untuk mengetahui jumlah kehadiran setiap mahasiswa.
Presensi merupakan sebuah pencatatan kehadiran mahasiswa dalam mengikuti sebuah
mata kuliah. Dengan adanya pencatatan presensi tersebut khususnya untuk Politeknik
Negeri Semarang maka dosen dapat mengetahui jumlah kehadiran mahasiswa pada
setiap mata kuliah. Selama ini presensi di Politeknik Negeri Semarang dilakukan
secara manual yaitu menggunakan kertas dan mahasiswa yang datang pada mata
kuliah tersebut harus menandatanganinya maupun pengecekan secara individu
dengan memanggil nama masing-masing mahasiswa sehingga memakan waktu cukup lama
dan juga berpotensi untuk terjadinya kecurangan atau manipulasi kehadiran.
Kecurangan yang mungkin terjadi adalah titip absen. Dengan sistem presensi
seperti ini, memerlukan banyak kertas untuk setiap mata kuliah serta terdapat
beberapa kendala yaitu saat presensi tersebut lupa dibawa maka harus
menyediakan kertas lain untuk mencatat presensi sementara, selain itu adanya
kesulitan dalam melakukan pemeriksaan presensi saat kertas presensi hilang
karena tidak memiliki salinannya.
Solusi
yang tepat guna untuk sistem presensi mahasiswa adalah dengan menerapkan
teknologi untuk memantau kehadiran mahasiswa pada setiap mata kuliah. Dosen
dapat memantau kehadiran mahasiswa pada mata kuliah yang diajarnya dengan
mengakses database yang ada pada SD Card dan terintegrasi alat
pemantau kehadiran mahasiswa.
Dari
uraian tersebut, muncul gagasan untuk umembuat “Rancang Bangun Pintu Otomatis Berdasarkan Kehadiran”.
Pada alat ini, akan digunakan SD Card sebagai database untuk memantau
kehadiran mahasiswa pada setiap mata kuliah yang dilaksanakan. Serta dosen
dapat melihat rekapitulasi kehadiran mahasiwa.
1.2. Tujuan
Tujuan dari perancangan alat ini yaitu:
1. Merancang
sistem untuk memantau kehadiran yang terintegrasi dengan pintu otomatis.
2. Dapat
mengetahui rekapitulasi kehadiran mahasiswa.
3. Dapat mempermudah
dosen dalam memantau kahadiran mahasiswa saat jadwal mata kuliah.
1.3. Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka ada beberapa perumusan
masalah yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Bagaimana
cara merancang pintu otomatis berdasarkan kehadiran?
2. Bagaimana
cara memprogram tag
reader dengan Arduino?
3. Bagaimana cara mengakses
dan memantau presensi
di SD Card?
1.4. Batasan
Masalah
Dalam pembuatan alat ini terdapat batasan masalah, yaitu:
1.
Alat
ini akan memantau kehadiran mahasiswa dengan waktu sebenarnya.
2. RFID
sebagai akses untuk membuka
pintu serta pemantau kehadiran
3. SD
Card dapat menyimpan data rekapitulasi kehadiran mahasiswa.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Radio
Frequency Identification (RFID)
Gambar
2. 1 Modul RFID MFR522
MFRC522
merupakan produk dari NXP yang menggunakan fully integrated 13.56MHz non-contact
communication card chip untuk melakukan pembacaan maupun penulisan. MFRC522
kompatibel dengan semua varian MIFARE Mini, MIFARE 1 K, MIFARE 4K, MIFARE
Ultralight, MIFARE DESFire EV1 and MIFARE Plus RF identification rotocols.
Spesifikasi:
·
Arus dan tegangan
operasional: 13-26mA/DC 3.3V
·
Frekuensi kerja: 13.56MHz
·
Suhu tempat penyimpanan:
-40 – 85 °C
·
Suhu kerja: -20 – 80 °C
·
Kelembaban reletif: 5%
-95%
2.2. Real
Time Clock (RTC)
Gambar
2. 2 Real Time Clock
·
Tegangan Operasi:
2.3V – 5.5V
·
Dapat beroperasi
pada tegangan rendah
·
Konsumsi arus pada
baterai cadangan: 500nA
·
Tegangan Maksimal
pada SDA, SCL: VCC + 0.3V
·
Suhu kerja: -45ºC
to +80ºC
2.3. Sensor
Inframerah E18
Gambar
2. 3 Sensor Inframerah E18
Infrared
(IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat
mengidentifikasi cahaya inframerah (infrared). Infrared merupakan sebuah sensor
yang masuk dalam kategori sensor optik. Secara umum seluruh infrared di dunia
bekerja optimal pada frekuensi 38,5 KHz. Kurva karakteristik infrared
membandingkan antara frekuensi dengan jarak yang dicapainya. Kalau frekuensi di
bawah puncak kurva atau lebih dari puncak kurva, maka jarak yang dapat dicapai
akan pendek. Sensor Deteksi Objek/ Proximity Switch yang mampu mendeteksi objek
dalam jarak 3-80cm (Adjustable). Jarak deteksi 3-80cm dapat diatur sesuai
keperluan dengan memutar potensiometer pada bagian belakangnya, mudah dipasang
dan mudah dipakai. Pada kepala Proximity switch ini terdapat sepasang
Transmitter dan Receiver untuk mendeteksi objek/halangan.
2.4. Arduino
Uno
Gambar
2. 4 Papan Arduino Uno
Arduino
board merupakan suatu sistem yang memiliki konsep kerja dengan
mengembangkan model menjadi sistem final yang lebih canggih menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga dapat digunakan untuk merancang
sistem elektronika berukuran minimalis namun memiliki fleksibilitas yang tinggi
dan baik. Arduino bersifat open-source sehingga berbagai sensor dan
modul dapat dipasang pada board ini.
Arduino uno memiliki berbagai versi, versi
terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai
mikrokontrollernya, mempunyai 14 pin I/O digital (dengan 6 output PWM) dan 6
pin input analog. Untuk pemrograman cukup menggunakan koneksi USB type A hingga
type B dengan software Arduino IDE (Integrated Development Envronmennt).
Arduino uno dapat beroperasi dengan daya eksternal 6-20 Volt. Jika menggunakan
tegangan kurang dari 6 Volt tidak akan stabil. Jika menggunakan lebih dari 12
Volt, regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Sehingga
disarankan pada rentang tegangan 7-12 Volt.
2.5. Modul
Relai 2 Channel
Gambar
2. 5 Modul relay 2 channel
Relai adalah komponen elektronik berupa saklar
elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan
tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya,
ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya
magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada
saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali keposisi
semula dan kontak saklar kembali terbuka.
spesifikasi:
1.
Sumber tegangan – 3.75V
to 6V
2.
Arus pemicu – 5mA
3.
Arus saat relai aktif -
~70mA (salah satu), ~140mA (keduanya)
4.
Kontak tegangan maksimum
– 250VAC, 30VDC
5. Arus
maksimum – 10A
2.6. Liquid
Crystal Display (LCD) I2C
Gambar 2. 6 LCD
Liquid
Crystal Display (LCD) merupakan jenis device yang
menampilkan titik, garis, huruf, angka, atau gambar menggunakan teknologi crystal
cair. LCD 16×2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya, hal ini akan
boros untuk penggunaan pin. Karena itu, digunakan driver khusus sehingga LCD
dapat dikontrol dengan jalur I2C (Inter-Integrated-Circuit). Jumlah pin yang
digunakan hanya empat dengan kegunaan masing-masing adalah sebagai berikut:
1. GND:
dihubungan ke ground
2. VCC:
dihubungkan ke sumber tegangan 5V.
3. SDA: merupakan I2C data dan dihubungkan ke pin analog A4 pada Arduino.
4. SCL: merupakan I2C clock dan dihubungkan ke pin analog A5 pada Arduino.
2.7. DF
Player Mini
Gambar
2. 7 DF Player Mini
DF Player Mini
merupakan module pemutar dokumen suara / perangkat pemutar suara dengan support
format audio seperti file .mp3 yang sudah umum dikenal oleh khalayak umum.
Bentuk fisik dari DF Player mini ini berbentuk persegi dengan ukuran 20 x 20 mm
yang dimana memiliki 16 kaki pin.
2.8.
Modul Kartu Mikro SD
Gambar
2. 8 Modul Kartu Mikro SD
2.9.
Solenoid Pengunci Pintu
Gambar
2. 9 Solenoid Pengunci Pintu
Solenoid
pengunci pintu merupakan perangkat elektronik yang prinsip kerjanya menggunakan
elektromagnetik. Selenoid door lock umumnya menggunakan tegangan kerja 12 Volt.
Pada kondisi normal perangkat ini dalam kondisi tertutup (mengunci pintu),
ketika diberi tegangan 12 Volt maka kunci akan terbuka.
Spesifikasi:
- Tegangan:
12VDC
- Arus: 0.35A
- Dimensi:
27x 29 x 18 mm
- Panjang penghalang:
10 mm
2.10. Stepdown
LM2596
Gambar 2. 9 Step down LM2596
Modul
step down ini menggunakan IC LM2596. Dimana IC LM2596 adalah sirkuit terpadu/integrated
circuit yang berfungsi sebagai step down DC converter dengan current
rating 3A. Terdapat beberapa varian dari IC seri ini yang dapat
dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu versi adjustable yang tegangan
keluarannya dapat diatur, dan versi fixed voltage output yang tegangan keluarannya
sudah tetap / fixed. Pada modul diatas menggunakan seri IC adjustable
yang tegangan keluarnya dapat diubah-ubah. Keunggulan modul step down LM2596
dibandingkan dengan step down tahanan resistor / potensiometer adalah besar
tegangan output tidak berubah (stabil) walaupun tegangan input naik turun.
III. PERANCANGAN ALAT
3.1. Komponen
1. Modul
RFID MFRC522
2. Modul
Real Time Clock
3. Sensor
infra merah E18
4. Arduino
uno
5. Modul
Relay 2 channel
6. LCD
I2C
7. DF
player mini
8. Modul
kartu mikro SD
9. Solenoid
pengunci pintu
10. Stepdown
LM2596
3.2. Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Gambar 3. 1 Diagram blok komponen utama
Keterangan dari
gambar:
1. RFID MRFC522, berfungsi untuk membaca alamat
yang tersimpan dalam kartu yang kemudian diproses untuk membuka pintu dan
identitas kehadiran.
2. RTC
DS3231 sebagai jam digital.
3. Sensor
proximity berfungsi untuk mendeteksi adanya gerakan yang kemudian diproses
untuk membuka pintu.
4. Arduino
Uno digunakan sebagai pemroses dalam sistem.
5. LCD
berfungsi sebagai penampil isyarat alat.
6. DF
Player yang terhubung dengan pengeras suara berfungsi untuk mengeluarkan suara
ketika alat digunakan.
7. Relai
digunakan untuk mengaktifkan solenoid dan modul kartu mikro SD.
3.3. Gambar
Rangkaian
3.4. Diagram
Alir
Gambar 3. 3 Diagram alir inisialisasi
Gambar
3. 4 Diagram alir sensor inframerah
Gambar
3. 5 Diagram alir saat datang tepat waktu
Gambar
3. 6 Diagram alir saat datang terlambat
3.5. Diagram
Pengawatan
3.6. Pembuatan
Alat
Tahap pembuatan alat membahas langkah-langkah dalam
pembuatan sistem pemberi makan hewan peliharaan otomatis meliputi pembuatan
mekanik dan rangkaian elektronik.
1.) Pembuatan
Mekanik
Pembuatan mekanik dimulai dengan membuat papan
untuk meletakkan solenoid pengunci pintu dan box rangkaian menggunakan multipleks
berukuran 50 cm x 32 cm dan diberi lubang yang telah disesuaikan dengan konsep
yang telah dirancang. Kemudian memasang solenoid pengunci pintu dan box. Untuk
komponen elektronika berada pada box.
Gambar
3. 8 Papan tampak depan
Gambar
3. 9 Papan tampak belakang
2.) Rangkaian
Elektronik
Dalam tahap ini dilakukan pemasangan tiap
komponen yang dibutuhkan. Pada saat perencanaan wiring (proses pengkabelan)
dilakukan serapi mungkin agar tidak memakan banyak tempat dan menggunakan kabel
seminimal mungkin. Kemudian meletakkannya pada box dengan ukuran 18cm x 12cm x 11cm.
Gambar 3. 10 Rangkaian
elektronik
IV. CARA
KERJA ALAT
Saat kondisi
awal, pengguna akan masuk kedalam ruangan maka pengguna harus mendekatkan kartu
RFID ke RFID reader. Apabila saat verifikasi kartu tersebut terdaftar maka LCD
akan menampilkan Nama dan Nim sesuai dengan data yang telah didaftarkan, serta
DF Player akan menyala. Kemudian apabila pengguna datang tepat waktu sesuai
dengan jam yang telah diatur pada RTC maka LCD menampilkan tulisan “Tepat
Waktu”, DF Player menyala, relai yang terhubung dengan solenoid akan menyala
selama 10 detik, sehingga pintu dapat dibuka, dan relai yang terhubung dengan
modul kartu mikro SD akan menyala, sehingga data akan tersimpan di dalam mikro
SD. Namun, jika pengguna datang terlambat maka LCD menampilkan tulisan “Anda
Terlambat”, DF Player menyala relai yang terhubung dengan solenoid akan menyala
selama 10 detik, sehingga pintu dapat dibuka, dan relai yang terhubung dengan
modul kartu mikro SD akan menyala, sehingga data akan tersimpan di dalam mikro
SD.
Saat kondisi
pengguna akan keluar dari dalam ruangan, maka melakukan gerakan yang dapat
dideteksi oleh sensor inframerah, sehingga relai yang terhubung dengan solenoid
akan menyala selama 10 detik, dan pintu dapat dibuka.
V. PENGUJIAN
ALAT
Pengujian alat ini awalnya dilakukan dengan memeriksa perangkat keras yang ada pada perangkat, mulai dari pin yang digunakan, pemantauan kondisi indikator yang ada pada modul, dan pemeriksaan tegangan yang mengalir pada rangkaian, setelah itu dilakukan juga pemeriksaaan pada bagian pembacaan ID dari RFID. Pemeriksaan pin dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ulang pada pengawatan yang ada pada perangkat, baik itu menyesuaikan koneksi modul dengan mikrokontroler maupun antara modul dengan modul. Selanjutnya pemeriksaan tegangan dilakukan dengan memeriksa hasil ouput tegangan yang ada pada perangkat menggunakan multimeter. Pemeriksaaan pembacaan ID dari RFID dilakukan dengan mencoba pembacaan secara langsung pada modul RFID yang telah disambungkan dengan miikrokontroler dan telah diberikan program di dalamnya.
VI. KESIMPULAN
Setelah
melakukan perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Rancang
bangun pintu otomatis berdasarkan kehadiran ini bekerja dengan cara melakukan
pembacaan kartu RFID dan menggunakan sensor inframerah E18.
2. Data
yang diidentifikasi oleh RFID, dan waktu yang tercatat berdasarkan RTC akan
disimpan dalam modul kartu mikro SD.
DAFTAR
PUSTAKA
Dinata, Y. M. (2016). Arduino Itu Pintar. Jakarta: PT Elex Meida
Komputindo.
Kadir, A. (2018). Arduino dan Sensor. Yogyakarta: Andi.
Rahmawati,
Sri, Prohenusa Ciptadi, and R Hafid. 2021. "Sistem Smart Class untuk
Presensi Mahasiswa dan Akses Pintu Kelas Berbasis RFID." Program
Studi Informatika. Universitas PGRI Yogyakarta .
1. JURNAL KLIK DISINI
2. PPT KLIK DISINI
3.
VIDEO SIMULASI ALAT KLIK DISINI
4. DIAGRAM RANGKAIAN KLIK DISINI
5. DIAGRAM PENGAWATAN KLIK DISINI
6. DIAGRAM BLOK KLIK DISINI
7. DIAGRAM ALIR KLIK DISINI
8. PROGRAM ARDUINO KLIK DISINI
BIODATA
PENULIS
Nama penulis Muhamad Bagus Chairul,penulis
dilahirkan di Kota Semarang, 14 Agustus 2000. Penulis telah menempuh Pendidikan
formal di SDN Anjasmoro, SMPN 7 Semarang, dan SMAN 5 Semarang, tahun 2019
penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMA. Pada tahun 2019 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines)) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknk Elektro. Penulis Terdaftar dengan NIM 3.32.19.3.16.
Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa hubungi
penulis melalui email baguschairul7@gmail.com
Nama penulis Tasya Aulia Syifa Putri, penulis
dilahirkan di Kota Semarang, 5 April 2001. Penulis telah menempuh Pendidikan
formal di SDN Pekunden, SMPN 14 Semarang, dan SMAN 2 Semarang, tahun 2019
penulis telah menyelesaikan Pendidikan SMA. Pada tahun 2019 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines)) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknk Elektro. Penulis Terdaftar dengan NIM 3.32.19.3.25.
Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa hubungi
penulis melalui email tasyauliasyifa@gmail.com
0 Response to "RANCANG BANGUN PINTU OTOMATIS BERDASARKAN KEHADIRAN"
Posting Komentar