Sistem Pemantau dan Kendali Listrik Rumah Berbasis Internet of Things
Sistem Pemantau dan Kendali Listrik Rumah Berbasis Internet
of Things
Nur
Alfiatun Khasanah1, Reggy Yudha Septiyanto2, Samuel BETA
Kuntarjo3
Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, Semarang
Jl.
Prof. Sudarto, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, 50275
1
nuralfiatunkh@gmail.com
2
reggy.yudha22@gmail.com
3 sambeta2@gmail.com
Abstract
– The availability of electrical energy is one of the main necessity to drive
various aspect of life. That thing also applies to home electricity. Using
excessive electricity will cause an increase in electrical bill. So we need a
system that functions to monitor and control the use of home electricity. The
applications of application based on internet of things as a home monitoring
and control tool can help users to monitor and limit home electricity use via
internet. This system is implemented using Wemos D1 mini, PZEM004T sensor
module, relay, LCD I2C, and Blynk application as system interface in
smartphone. The system requires a wifi connection to respond to commands from
the blynk application.
Keyword
– Wemos D1 mini, PZEM-004T sensor module, Relay, LCD I2C, Monitoring and
Control Electricity System.
Intisari - Ketersediaan
energi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam menggerakkan berbagai
aspek kehidupan.
Hal tersebut juga berlaku pada listrik rumah. Penggunaan energi listrik yang
berlebihan dapat mengakibatkan biaya tagihan listrik yang membengkak. Sehingga
dibutuhkan suatu sistem yang berfungsi untuk memantau sekaligus mengendalikan
pemakaian listrik rumah. Penerapan aplikasi berbasis Internet of Things sebagai
perangkat pemantau dan kendali listrik rumah dapat membantu pengguna untuk
pemantauan dan pembatasan penggunaan listrik rumah melalui internet. Sistem ini
diimplementasikan menggunakan Wemos D1 mini, modul sensor PZEM-004T, relay, LCD I2C, dan aplikasi Blynk
sebagai antarmuka sistem di telepon cerdas. Sistem membutuhkan koneksi Wifi untuk
merespons perintah dari aplikasi Blynk.
Kata
Kunci – Wemos D1 mini, Modul sensor PZEM-004T, Relay, LCD I2C, Sistem Pemantau
dan Kendali Listrik.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketersediaan
energi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam menggerakkan berbagai
aspek kehidupan. Hal tersebut juga berlaku pada listrik rumah. Banyak peralatan
rumah tangga yang memerlukan sumber energi listrik. Setiap rumah memerlukan
sumber energi listrik untuk menghidupkan berbagai macam perangkat elektronik.
Sering kali penggunaan listrik rumah yang tidak terkendali mengakibatkan
membengkaknya biaya tagihan yang harus dibayar. Hal ini tentu menjadi masalah
bagi pemilik rumah. Dengan melihat perkembangan teknologi saat ini, dengan
menggunakan sitem pemantau dan kendali jarak jauh dapat menjadi solusi untuk
permasalah tersebut. Penerapan
aplikasi berbasis Internet of Things sebagai perangkat pemantau dan
kendali listrik rumah dapat membantu pengguna untuk pemantauan dan pembatasan
penggunaan listrik rumah melalui internet secara efisien.
Teknologi
telepon cerdas dapat dimanfaatkan untuk menggantikan peran saklar manual
sehingga kegiatan pengontrolan alat elektronik bisa dilakukan dari jarak jauh,
terutama untuk mewujudkan penghematan energi listrik. Aplikasi berbasis Internet of Things sangat membantu untuk
melakukan kendali terhadap sistem secara otomatis dimana saja melalui jaringan
internet.
Dari latar belakang diatas, maka terlintas suatu ide untuk merancang suatu Sistem Pemantau dan Kendali Listrik Rumah Berbasis Internet of Things. Pada alat ini akan digunakan sensor modul PZEM-004T yang berfungsi untuk membaca nilai arus, tegangan dan frekuensi pada sumber listrik. Alat ini akan terhubung dengan sumber listrik yang selanjutnya juga terhubung ke beban. Alat ini akan menampilkan besar arus, tegangan, frekuensi, daya, dan energi pada LCD yang nantinya juga akan ditampilkan pada aplikasi Blynk. Aplikasi Blynk juga berfungsi untuk memutus aliran listrik ke beban.
1.1 Tujuan
Tujuan dari
perancangan alat ini yaitu:
1. Merancang sistem pemantau dan
kendali listrik rumah berbasis Internet
of Things.
2. Memantau dan mengedalikan listrik
rumah secara jarak jauh melalui internet.
3. Menghemat penggunaan energi listrik berlebihan
di lingkungan rumah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, maka ada beberapa perumusan masalah yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Bagaimana merancang sistem pemantau
dan kendali listrik rumah?
2. Bagaimana merancang sistem pemantau
dan kendali listrik berbasis Internet of
Things?
3. Bagaimana cara memutus aliran
listrik ke beban untuk menghemat penggunaan listrik rumah?
1.3 Batasan Masalah
Dalam
pembuatan alat ini terdapat batasan masalah pada sistem pemantau dan kendali
listrik rumah berbasis Internet of Things,
yaitu:
1. Pembacaan data meliputi tegangan, arus, frekuensi, daya, dan energi.
2. Alat ini harus tersambung dengan internet agar dapat mengirimkan data
atau informasi secara waktu nyata sehingga lokasi pemasangan harus terjangkau
koneksi internet.
3. Telepon cerdas harus terpasang aplikasi berbasis IoT dan tersambung
koneksi internet.
I. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Modul Sensor PZEM-004T
Gambar 1 Modul sensor PZEM-004T
PZEM-004t
pada gambar 1 adalah modul multifungsi yang dirancang untuk mengukur arus,
tegangan, daya, dan faktor daya untuk arus AC dan DC. Modul ini dapat menyimpan
data energi yang terakumulasi sebelum modul mati. dengan UART TTL MODBUS, modul
ini dapat berkomunikasi dengan berbagai terminal melalui pinboard, membaca dan
mengatur parameter. tegangan kerja PZEM-004T adalah 80-260 VAC, dan akurasi
pengukuran adalah 1,0 grade.
1.2 Tombol Tekan
Gambar 2 Tombol tekan
Tombol
tekan adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan
atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai
device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan
saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi
normal.
1.3 Wemos D1 mini
Gambar 3 Wemos D1 mini
Wemos D1
mini didasarkan pada mikrokontroler esp-8266ex, dan dilengkpi dengan modul wi-fi.
Secara fungsional. Wemos D1 mini beroperasi pada 3.3V dan sumber energi melalui
koneksi micro USB. kabel micro USB bisa disambungkan ke 5v. Terdapat tegangan
3.3v, pin output 3.3v, pin output 5v dan pin ground untuk menghubungkan ke
perangkat lain. Terdapat satu pin konverter analog-ke digital (A0), komunikasi
SPI (GPIO 12 hingga 15) dan I2C (GPIO 4 dan 5), dan sembilan pin input digital,
yang semuanya PWM kecuali GPIO 16. LED pada pin D4 atau GPIO 2 dan aktif
rendah. tombol reset digunakan untuk memulai ulang mikrokontroler. Pin GPIO
tidak toleran masukan 5v dan suplai arus maksimum pin adalah 12mA.
1.4 Modul Relai
Gambar 4 Modul relai
Modul relai
adalah papan antarmuka. Dapat mengontrol berbagai peralatan, dan peralatan lain
dengan arus besar. Hal ini dapat dikontrol secara langsung oleh mikrokontroler
(Arduino, 8051, AVR, PIC, DSP, ARM, ARM, MSP430, TTL logika) dimana relai ini
berfungsi sebagai saklar otomatis Dimana tegangan relai adalah 5V DC-13V DC
juga relai ini dapat berfungsi sebagai tegangan AC antara 220V AC- 250V DC.
1.5 Modul LCD 12C
Gambar 5 Modul LCD I2C
LCD dengan
I2C memiliki beberapa keunggulan dibandingkan LCD tnpa I2C, yakni pin yang
digunakan pada mikrokontroler lebih sedikit dibandingkan dengan LCD tanpa menggunakan
I2C. LCD yang menggunakan I2C hanya menggunakan 2 pin untuk komunikasi, yaitu
SDA dan SCL, sedangkan pada LCD tampa I2C menggunakan setidaknya ada 5 pin.
Jika digabungkan dengan VCC dan Ground, maka pin yang digunakan
berjumlah 7, namun pada LCD yang menggunakan I2C hanya menggunakan 4 pin dan
sudah termasuk 2 pin ground dan VCC. LCD yang menggunakan I2C sebelum
mengoperasikannya kita harus mencari alamat I2Cnya dengan cara scanning alamat
I2C, sedangkan pada LCD tanpa I2C biasa tidak perlu melakukan scanning.
1.6 IC LM7805
Gambar 6 IC LM7805
IC LM7805
Voltage Regulator adalah regulator tegangan yang outputnya +5 Volt. Cara mudah
untuk mengingat tegangan output dari regulator tegangan seri LM78xx adalah dua
digit terakhir dari nomor tersebut. Sebuah LM7805 berakhir dengan
"05", oleh karena itu outputnya adalah 5 volt. bagian "78"
hanya penanda konvensi dari pembuat chip, digunakan untuk menunjukkan
serangkaian regulator tegangan output yang positif.
1.7 Aplikasi Berbasis Internet of
Things
Gambar 7 Logo Blynk
Blynk App
adalah aplikasi seluler gratis yang digunakan sebagai alat perangkat lunak
untuk proyek IoT. Blynk dapat mengontrol perangkat keras dari jarak jauh, mampu
menampilkan data sensor di layar dengan cara yang sangat interaktif dengan
menggunakan widget. aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk
memiliki saklar hidup/mati virtual yang dapat menggerakkan hal yang sama ke
sistem IoT. Aplikasi blynk terdiri dari tiga komponen utama, aplikasi blynk, server
blynk yang bertanggung jawab untuk transfer data dari cloud ke perangkat
sistem IoT dan sebaliknya. Yang terakhir adalah blynk library adalah
perpustakaan yang telah ditentukan sebelumnya untuk mendukung berbagai
perangkat IoT seperti Arduino, Raspberry Pi, dan NodeMCU.
I.
PERANCANGAN
ALAT
1.1 Alat
1. Solder
2. Tang potong
3. Tang jepit
4. Gergaji
5. Bor PCB
6. Obat nyamuk semprot
7. Mika plastik
8. Telepon cerdas
9. Baskom
10. Multimeter
1.2 Bahan
1. Modul sensor PZEM-004T
2. Tombol tekan
3. Wemos D1 mini
4. Modul relai
5. Modul LCD I2C
6. IC LM7805
7. Papan PCB
8. Larutan FeCl
9. Timah tenol
10. Pasta solder
11. Papan akrilik
12. Lem aklirik
13. Kabel
14. Fitting lampu
15. Stop kontak
16. Baut
1.3 Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Gambar 8 Diagram blok komponen utama
Keterangan
dari gambar:
1. Modul sensor PZEM-004T berfungsi untuk
membaca nilai arus, tegangan, dan frekuensi dari sumber litrik rumah yang
kemudian diproses untuk menghasilkan data berupa rus, tegangan, frekuensi,
daya, dan energi.
2. Tombol tekan berfungsi untuk
mengubah menu yang ditampilkan pada LCD berupa arus, tegangan, frekuensi, daya,
dan energi.
3. Wemos D1 mini digunakan sebagai
pemroses dalam sistem
4. LCD dan modul I2C berfungsi sebagai
penampil data berupa arus, tegangan, frekuensi, daya dan energi.
5. Relai digunakan untuk memutus atau
menghubungkan sumber listrik ke beban (lampu).
6. Internet berfungsi sebagai jaringan
untuk mengirim dan mengakses aplikasi berbasis Internet of Things.
7. Aplikasi berbasis Internet of
Things berfungsi untuk menampilkan data berupa arus, tegangan, frekuensi,
daya, dan energi sekaligus menjadi masukan untuk memutus atau menghubungkan
relai melalui aplikasi.
1.4 Gambar Rangkaian
Gambar 9 Skematik Rangkaian
1.5 Diagram Alir
Gambar 10 Diagram Alir Inisialisasi
Gambar 11 Diagram alir sistem pemantau dan kendali listrik rumah berbasis Internet
of Things
1.1 Diagram Pengawatan
Gambar 12 Diagram pengawatan
1.2 Pembuatan Alat
Tahap
pembuatan alat membahas langkah-langkah dalam pembuatan sistem pemantau dan
kendali listrik rumah berbasis Internet of Things meliputi pembuatan
mekanik dan rangkaian elektronik.
1. Pembuatan Mekanik
Pembuatan mekanik
dimulai dengan membuat papan untuk meletakkan fitting lampu dan box
rangkaian menggunakan tripleks berukuran 22cm x 30cm dan diberi lubang yang
telah disesuaikan dengan konsep yang telah dirancang. Kemudian memasang fitting
lampu dan box. Untuk komponen elektronika berada pada box.
Gambar 13 Gambar alat nampak atas
2. Rangkaian Elektronik
Dalam tahap ini
dilakukan pemasangan tiap komponen yang dibutuhkan. Pada saat perencanaan
pengawatan dilakukan serapi mungkin agar tidak memakan banyak tempat dan
meminimalkan penggunaan kabel. Kemudian meletakkannya pada box dengan ukuran 14cm
x 9cm.
Gambar 14 Gambar pengawatan elektronika
I.
CARA
KERJA ALAT
Sebelum
alat aktif pastikan sumber listrik dalam keadaan mati atau tidak ada tegangan
dan arus pada sensor PZEM-004T. Setelah itu alat dapat diaktifkan, kemudian
alat dapat disambungkan dengan tegangan dan arus yang akan dipantau. Arus,
tegangan, dan frekuensi akan terbaca di mikrokontroler. Kemudian data akan
ditampilkan pada aplikasi berbasis IoT berupa arus, tegangan, frekuensi, daya
dan energi yang dikirim melalui internet. Alat ini juga dilengkapi dengan relai
yang dapat menghubungkan ataupun memutus aliran beban. Status listik aktif atau
tidak aktif akan terbaca pada indikator yang ada pada aplikasi berbasis IoT. Pemantauan
ini akan terus berjalan selama alat dan telepon cerdas terhubung dengan
internet dan suplai baterai pada alat terpenuhi.
II. PENGUJIAN ALAT
Pengujian alat ini
awalnya dilakukan dengan memeriksa perangkat keras yang ada pada perangkat,
mulai dari pin yang digunakan, pemantauan kondisi indikator yang ada pada
modul, dan pemeriksaan tegangan yang mengalir pada rangkaian, setelah itu
dilakukan juga pemeriksaan pada bagian modul sensor PZEM-004T. Pemeriksaan pin
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ulang pada pengawatan yang ada pada
perangkat, baik itu menyesuaikan koneksi modul dengan mikrokontroler maupun
antara modul dengan modul. Pemantauan indikator dilakukan dengan memeriksa
kondii indikator berupa LED yang berada pada beberapa modul, contohnya pada
modul sensor PZEM-004T, apabila indikator LED menyala terang maka modul sensor
PEM-004T dapat dikatakan normal, lalu pada Wemos D1 mini sendiri, indikator LED
menyala apabila Wemos D1 mini telah tersambung dengan sumber tegangan.
Pemeriksaan tegangan dilakukan dengan memeriksa hasil output tegangan yang ada
pada perangkat menggunakan multimeter. Pemeriksaan modul sensor PZEM-004T
dilakukan dengan mencoba pembacaan arus, tegangan, dan frekuensi secara
langsung pada modul sensor PZEM-004T yang telh disambungkan dengan
mikrokontroler dan telah diberikan program di dalamnya.
III. KESIMPULAN
Setelah melakukan
perancangan, pembuatan dan uji coba alat, maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sistem pemantau dan kendali listrik rumah
berbasis Internet of Things dengan cara menghubungkan pada sumber
listrik rumah.
2. Sistem pemantau dan kendali listrik rumah
berbasis Internet of Things dilakukan dengan menghubungkan alat ke
koneksi internet atau wifi.
3. Setelah alat aktif, informasi akan terbaca pada
LCD dan aplikasi berbasis Internet of Things dan pengguna dapat mengendalikan
beban yang terhubung pada sumber listrik rumah melalui relai yang terhubung
dengan aplikasi berbasis Internet of Things.
DAFTAR PUSTAKA
Luhach, Ashish Kumar, dkk. (2021). Advanced
Informatics for Computing Research. Singapura: Springer Singapore.
Cameron, Neil. (2018). Electronics Project
with The ESP8266 and ESP32. Berkley: APress.
Salam, A Zulfikar. (2018). Mudahnya menjadi
progamer with Arduino. Sukabumi: Jejak Publisher.
Iswanto. (2016). Belajar Mikrokontroler AT8951 dengan Bahasa Basic. Yogyakarta: Deepublish.
LAMPIRAN
1. Jurnal KLIK DISINI
2. PPT KLIK DISINI
3. Simulasi Alat KLIK DISINI
4. Program KLIK DISINIBIODATA PENULIS
1)
Nur
Alfiatun Khasanah
Nama penulis Nur Alfiatun Khasanah. Penulis dilahirkan di Batang, 05
Desember 2000. Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN Bandar 03, SMPN
01 Bandar, dan SMAN 01 Bandar. Pada tahun 2019, Penulis mengikuti SBMPN
Politeknik Negeri dan diterima di Kampus Politeknik Negeri Semarang dengan
program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik elektro. Penulis terdaftar
dengan NIM 3.32.19.3.20. Apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai
penelitian ini, bisa menghubungi nuralfiatunkh@gmail.com.
2)
Reggy
Yudha Septiyanto
Nama
penulis Reggy Yudha Septiyanto. Penulis dilahirkan di Pati, 10 September 2000.
Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SD Sendangmulyo 03, SMP Negeri 9
Semarang, dan SMA Negeri 2 Semarang. Pada tahun 2019 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma(D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma(D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.19.3.22.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi melalui Reggy.Yudha22@gmail.com.
0 Response to "Sistem Pemantau dan Kendali Listrik Rumah Berbasis Internet of Things"
Posting Komentar