Pemantauan Volume Infus Berbasis Koneksi Internet
Kelompok B-10
1. Ivan Jakeh Dwi Utomo (3.32.19.1.12)
2. Nimas Ayu Oktaviana (3.32.19.1.20)
Ivan Jakeh Dwi Utomo1, Nimas Ayu Oktaviana2, Samuel Beta Kuntarjo3.
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang.
E-mail: ivanjakeh04@gmail.com 1, nimasayuokta@gmail.com 2, sambetak2@gmail.com 3
Abstract—Infusion is one of the actions that under certain conditions is used to replace lost fluids and balance electrolytes in the body. However, in daily practice, problems often occur due to nurse negligence and lack of nurse resources in hospitals when monitoring patient infusions. Therefore, it is necessary to build a prototype of the infusion volume monitoring system that can be monitored from outside the room. So, a load cell sensor is mounted on the infusion pole to detect the volume of the infusion fluid in percent (%).The sensor reading data is processed and sent by the NodeMCU ESP8266 to the blynk application via a WiFi network. The volume of the infusion fluid is displayed on the LCD and the blynk application. If the infusion fluid volume is less than 20%, there will be a warning on the buzzer and LED. The infusion volume monitoring system that was created serves to assist medical officers in checking infusion fluids in patient rooms by monitoring infusion conditions through the blynk application on a smartphone.
Intisari— Infus adalah salah satu tindakan yang dalam kondisi tertentu digunakan untuk menggantikan cairan yang hilang dan menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh. Tetapi pada pengaplikasiannya sehari-hari kerap terjadi masalah yang di sebabkan oleh kelalaian penjaga pasien serta kurangnya sumber daya perawat yang ada di rumah sakit dalam memantau infus yang terpasang di pasien. Dalam hal ini perlu dibangun prototype sistem pemantauan volume infus yang dapat dilakukan dari luar ruangan. Sehingga, pada tiang infus dipasang sensor berat untuk mendeteksi volume cairan infus dalam satuan persen (%). Data hasil pembacaan sensor diproses dan dikirim oleh NodeMCU ESP8266 ke aplikasi blynk melalui jaringan WiFi. Volume cairan infus ditampilkan pada LCD dan aplikasi blynk. Apabila volume cairan infus kurang dari 20 % maka akan ada peringatan alarm dan led. Sistem pemantauan volume infus yang dibuat berfungsi untuk membantu petugas medis dalam pengecekan cairan infus pada kamar pasien dengan memantau kondisi infus melalui aplikasi blynk pada smartphone.
Kata Kunci— Infus, NodeMCU ESP8266, Sensor Berat, WiFi.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infus merupakan metode pemberian obat yang di lakukan secara berlangsung melalui pembuluh darah. Penggunaan cairan infus diperlukan penanganan yang khusus terutama dalam pergantian tabung infus tidak boleh mengalami keterlambatan. Namun, masih banyak rumah sakit yang saat ini mekanisme dalam pemantauan infus dilakukan secara manual. Dimana perawat harus memeriksa satu persatu kondisi infus pasien secara berkala. Penggunaan alat yang mampu memantau kondisi infus jarak jauh sangat diperlukan untuk menangani keterbatasan waktu dan jarak antara ruang pasien dengan ruang perawat serta keterbatasan jumlah tenaga medis yang dapat menyebabkan banyak kendala. Salah satunya, keterlambatan dalam mengganti kantung cairan infus pasien. Hal ini, dapat menyebabkan timbulnya komplikasi antara lain darah dari pasien dapat tersedot naik ke selang infus dan dapat membeku pada selang infus sehingga mengganggu kelancaran aliran cairan infus.
Solusi tepat guna untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan “Pemantauan Volume Infus Berbasis Koneksi Internet”. Dengan adanya pemantauan ini diharapkan dapat membantu tenaga medis dalam memantau kondisi volume infus menggunakan aplikasi blynk pada smartphone secara berkala.
1.2 Perumusan Masalah
Dari identifikasi yang ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang alat pemantauan volume infus menggunakan NodeMCU ESP8266 dengan modul sensor berat?
2. Bagaimana cara merancang program alat pemantauan volume infus menggunakan blynk berbasis NodeMCU ESP8266 dengan pemrograman Arduino IDE?
3. Bagaimana unjuk kerja hasil pengujian volume cairan infus serta hasil pengujian pada blynk?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat pemantauan volume infus menggunakan blynk secara online berbasis koneksi internet dengan NodeMCU ESP8266 dan pemrograman Arduino IDE.
2. Menerapkan teknologi koneksi internet dalam elektronika medis.
3. Mampu membuat sistem pemantauan volume infus berbasis NodeMCU ESP8266 yang efisien dan mudah dalam penggunaannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. NodeMCU ESP8266
Nodemcu merupakan sebuah open source platfrom IoT dan pengembangan kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu pembuat dalam membuat produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan arduino IDE. ESP8266 adalah sebuah modul WiFi yang sudah bersifat SoC (System on Chip) sehingga mampu melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan. Kelebihan lainnya, ESP8266 dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin maupun klien sekaligus serta memiliki deep sleep mode sehingga penggunaan daya akan relatif jauh lebih efisien dibandingkan dengan modul WiFi. ESP8266 beroperasi pada tegangan 3,3 Volt.
Gambar 2.1 NodeMCU ESP8266
B. Sensor Berat
Sensor berat adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur tekanan. Sensor ini berbentuk foil logam atau kawat logam yang bersifat isolasi yang dipasang pada benda yang akan diukur tekanannya, dan tekanan berasal dari pembebanan. Prinsip kerja sensor ini adalah ketika obyek terkena tekanan, kertas foil atau kawat akan terdeformasi sehingga benang-benangnya akan tertarik memanjang. Ketika hal ini terjadi, benang-benang tersebut menjadi lebih panjang dan tipis sehingga tahanan listriknya bertambah.
Sensor Berat dalam penelitian ini berfungsi untuk mengukur volume cairan infus. Dalam perancangan ini dibuat beban pengukuran maksimal 100 ml. Pada saat sensor berat digunakan dengan diberi alas dibawahnya dan tempat diatasnya, pada saat kondisi tidak ada beban tegangan keluaran dari sensor berat tersebut adalah 0 volt.
Gambar 2.2 Sensor Berat
C. Modul HX711
Modul HX711 adalah modul timbangan yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul HX711 digunakan untuk mengubah sinyal listrik dari sensor berat menjadi sinyal listrik yang dikuatkan terlebih dahulu. Dalam perancangan, modul HX711 akan menerima input dari output sensor loadcell berupa sinyal analog kemudian output HX711 akan masuk ke mikrokontroler berupa data digital.
Gambar 2.3 Modul HX711
D. LCD 16 x 2
LCD merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai pencetak data hasil dengan kemampuan tidak hanya menampilkan berupa angka tetapi juga huruf, karakter dan semua sarana simbol dengan lebih bagus daripada penampilan-penampilan yang menggunakan seven segment
Gambar 2.4 LCD
E. LED
LED sebenarnya adalah diode (komponen elektronik yang membatasi arah pergerakan arus listrik). Jika dipasang secara sesuai, maka LED akan mengalirkan arus listrik dan memancarkan sinar. Namun, jika dipasang terbalik LED akan memblokir arus listrik. LED umumnya dipakai sebagai indicator.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.
Gambar 2.5 LED
F. Alarm
Alarm adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Jenis alarm yang digunakan adalah piezoelektric. Alarm ini biasa digunakan sebagai antarmuka mikrokontroler yang prinsipnya sama dengan LED. Yang diperlukan hanya menghubungkan salah satu PIN dari mikrokontroler ke kaki positif alarm dan kaki satunya ke ground rangkaian. Komponen ini juga menggunakan tegangan input antara 3-12V.
Pada penelitian ini, alarm digunakan sebagai indikator peringatan apabila infus akan habis. Penambahan alarm sebagai indikator peringatan bertujuan agar petugas medis/perawat mengetahui kondisi infus ketika dalam keadaan darurat.
Gambar 2.6 Alarm
G. Aplikasi Blynk
Blynk adalah platform aplikasi yang dapat diunduh secara gratis untuk iOS dan Android yang berfungsi mengontrol Arduino, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui Internet. Blynk dirancang untuk Internet of Things dengantujuan dapat mengontrol hardware dari jarak jauh, dapatmenampilkan data sensor, dapat menyimpan data, visual danmelakukan banyak hal canggih lainnya. Ada tiga komponenutama dalam platform yaitu Blynk App, Blynk Server, dan Blynk Library.
Gambar 2.7 Aplikasi Blynk
III PERANCANGAN
Bab ini membahas keseluruhan dari perancangan sistem yang akan dibuat. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat mekanik, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat lunak. Gambar 3.1 merupakan diagram blok sistem secara keseluruhan.
A. Diagram Blok Sistem
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
B. Cara Kerja Diagram Blok Sistem
Alat ini menggunakan sensor berat dan modul amplifier HX711 untuk membaca berat kantong infus dan nantinya dikonversikan dalam satuan persen (%), kantung infus digantungkan pada sensor berat. Modul amplifier HX711 disini berguna sebagai penguat dari sensor berat karena keluaran dari sensor berat kecil maka dikuatkan oleh modul HX711 agar dapat terbaca oleh NodeMCU ESP8266. Sensor berat mengirim hasil pembacaan volume ke mikrokontroler NodeMCU ESP8266 yang berfungsi sebagai pemroses data sekaligus mengirimkan data ke aplikasi Blynk melalui WiFi. Data yang terbaca yaitu volume cairan infus yang ditampilkan pada LCD 16x2 dengan bantuan i2c dan aplikasi Blynk pada smartphone. Terdapat sebuah alarm dan led yang berfungsi sebagai indikator peringatan apabila cairan infus ≤ 20%.
C. Gambar Rangkaian
E. Gambar Pengawatan
Gambar 3.4 Diagram Pengawatan
IV. PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini menggunakan box hitam untuk meletakkan komponen-komponen yang digunakan. Box ini dipasang pada tiang infus. Terdapat dua box yaitu yang pertama sebagai tempat sensor berat dan yang kedua sebagai tempat mikrokontroler NodeMCU ESP8266, modul HX711, LED, alarm, dan LCD + i2c.
Gambar 4.1 Sistem Mekanik Volume Infus Penuh
Gambar 4.2 Sistem Mekanik Volume Infus ≤ 20%.
Gambar 4.3 Kotak Kendali Volume Infus Penuh
1. Jurnal download
1. Ivan Jakeh Dwi Utomo
2. Nimas Ayu Oktaviana
0 Response to " "
Posting Komentar