SISTEM PENGATURAN DAN PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA RUANG BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS IoT (INTERNET OF THINGS)
SISTEM PENGATURAN DAN PEMANTAUAN SUHU DAN
KELEMBAPAN PADA RUANG BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS IoT (INTERNET OF THINGS)
Aris
Budi Setyawan1), Dinar Amartya Putra2) ,Samuel
BETA Kuntarjo3)
Program Studi D3-Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.
Sudharto, SH Tembalang Kota Semarang
1)absmblibak@gmail.com, 2)Dinarputra212@gmail.com, 3)sambetak2@gmail.com
Abstrak
Budidaya jamur tiram sangat populer di kalangan masyarakat pedesaan maupun perkotaan, baik dalam skala kecil, menengah maupun industri. Budidaya jamur tiram di daerah dataran rendah (suhu ±30oC) memerlukan pengontrolan suhu dan kelembapan pada kumbung jamur untuk mendapatkan pertumbuhan badan jamur yang optimal. Pada fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu antara 27oC-29oC dengan kelembapan antara 70%RH-90%RH. Seiring pesatnya perkembangan teknologi saat ini pengaturan dan pemantauan suhu dan kelembapan dapat dilakukan dengan cara otomatis secara jarak jauh menggunakan NodeMCU ESP8266 dengan berbasis Internet of Things. Pengukuran suhu dan kelembapan menggunakan sensor DHT11. Akuisisi data pengukuran dikirimkan ke web server Blnyk menggunakan ESP8266 yang terhubung ke internet. Pengaturan dan pemantauan suhu dan kelembapan dapat melalui aplikasi android Blynk. Metode kontrol yang digunakan berupa kontrol On-Off pada relay.
Kata kunci : Budidaya jamur tiram, NodeMCU ESP8266,
Internet of Things, ESP8266, Blynk.
Abstract
Oyster mushroom cultivation is very popular in rural and urban communities, both on a small, medium and industrial scale. Oyster mushroom cultivation in lowland areas (± 30oC temperature) requires temperature and humidity control in the mushroom’s room to get optimal growth of the fungal body. In the formation phase of the mushroom body requires a temperature between 27oC-29oC with humidity between 70% RH-90% RH. Along with the rapid development of technology, the regulation and monitoring of temperature and humidity can be done automatically by remotely using the NodeMCU ESP8266 based on Internet of Things. Temperature and humidity measurements using DHT11 sensors. Measurement data acquisition is sent to Blnyk's web server using ESP8266 which is connected to the internet. Controlling and monitoring of temperature and humidity can be through the Blynk android application. The control method used is an On-Off control on the relay.
Keywords: Oyster mushroom cultivation, NodeMCU ESP8266, Internet of Things, Blynk
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memenuhi ketahanan pangan, manusia terus berusaha meneliti serta mengembangkan sumber makanan baru. Jamur yang dulunya berupa tanaman liar kini menjadi sumber nutrisi baru yang tinggi akan protein bagi manusia. Diantara jenis jamur yang dapat di konsumsi ialah jamur tiram (pleurotus ostreatus), disini jamur tiram mempunyai kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya, adapun nilai gizi jamur tiram putih menurut Cahyana dkk (1999). Adalah sebagai berikut : protein (27%) lemak (1,6%), karbohidrat (58%), serat (11,5%), dan kalori (1,6%).
Secara alami, jamur tiram ditemukan di hutan bawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu yang memiliki suhu lingkungan sekitar 16 – 220 C dan kelembaban sekitar 75 – 90%. Maka untuk dilakukan budidaya jamur tiram di dataran rendah ( suhu ± 300C ), diperlukan perlakuan khusus terhadap kumbung jamur yaitu dilakukan pengontrolan suhu dan kelembaban udara pada ruang penanaman sehingga kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur dapat terpenuhi.
Dengan perkembangan teknologi elektronika, untuk memudahkan membudidaya jamur tiram maka dapat dibuat suatu sistem yang mana dapat mengontrol suhu agar suhu dalam ruangan tetap ideal di range pada suhu 20 – 280 C serta kelembaban berkisar antara 60 – 80% , dan ditambahkan sistem yang dapat memonitoring ruangan budidaya secara real time berbasis Internet Of Things (IOT). Sistem ini memudahkan pembudidaya dapat memonitoring dimana saja melalui sambungan internet.
Dari paparan diatas penulis ingin membuat “SISTEM PENGATURAN DAN PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA RUANG BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS IoT (INTERNET OF THINGS)”. Pada alat ini, akan digunakan NodeMCU ESP8266 sebagai pengontrol dari semua sistem pada komponen agar alat dapat bekerja dengan baik secara otomatis
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka ada beberapa perumusan masalah yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Bagaimana merancang dan membuat sistem kendali otomatis suhu dan monitoring kelembaban udara pada ruangan budidaya jamur tiram?
2. Bagaimana cara melakukan pengontrolan alat melalui smartphone menggunakan aplikasi blynk?
3. Bagaimana kinerja teknologi pengatur suhu dan kelembaban ruang budidaya jamur tiram otomatis berbasis Internet of Things (IoT)
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan tugas akhir ini terdapat batasan terhadap budidaya jamur, yaitu:
1. Suhu dan kelembapan udara pada kumbung yang dapat diukur oleh sensor terbatas, sehingga perlu menggunakan sensor DHT11 sebanyak 3 buah.
2. Perangkat android harus terpasang aplikasi platform IoT dan tersambung koneksi internet.
3. Lokasi pemasangan harus terjangkau koneksi internet.
2.1 NodeMCU ESP8266
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System. NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya microkontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial.
2.2 Modul Relay
Modul relay adalah salah satu piranti yang beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontaktor guna memindahkan posisi ON ke OFF atau sebaliknya dengan memanfaatkan tenaga listrik. Peristiwa tertutup dan terbukanya kontaktor ini terjadi akibat adanya efek induksi magnet yang timbul dari kumparan induksi listrik. Perbedaan yang paling mendasar antara relay dan sakelar adalah pada saat pemindahan dari posisi ON ke OFF. Relay melakukan pemindahan-nya secara otomatis dengan arus listrik, sedangkan sakelar dilakukan dengan cara manual.
2.3 DHT11
DHT11 adalah salah satu sensor yang dapat mengukur dua parameter lingkungan sekaligus, yakni suhu dan kelembaban udara (humidity). Dalam sensor ini terdapat sebuah thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefficient) untuk mengukur suhu, sebuah sensor kelembaban tipe resisitif dan sebuah mikrokontroller 8-bit yang mengolah kedua sensor tersebut dan mengirim hasilnya ke pin output dengan format single-wire bi directional (kabel tunggal dua arah). Jadi walaupun kelihatannya kecil, DHT11 ini ternyata melakukan fungsi yang cukup kompleks.
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT
3.1 TujuanTujuan dari perancangan Tugas Akhir ini yaitu :
1.. Merancang sebuah sistem kendali otomatis suhu dan kelembaban ruangan budi daya jamur tiram berbasis IoT menggunakan NodeMCU ESP8266 guna mempermudah monitoring suhu dan kelembaban pada ruangan jamur tiram.
2. Merancang sebuah sistem kendali otomatis suhu dan kelembaban ruangan budi daya jamur tiram berbasis IoT menggunakan NodeMCU ESP8266 guna mermpermudah pengontrolan alat secara nirkabel menggunakan smartphone melalui aplikasi Blynk.
3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pembuatan Tugas Akhir ini yaitu:
1. Mempermudah pembudi daya jamur tiram dalam memantau suhu dan kelembaban pada ruangan budi daya jamur.
2. Memanfaatkan teknologi terkini dengan menggunakan internet dan aplikasi monitoring pada bidang pembudi dayaan jamur tiram.
BAB IV PERANCANGAN
Implementasi system IoT terhadap prototipe system pengatur suhu dan kelembaban otomatis pada ruangan budi daya jamur tiram ini mengkomnukasikan antara alat pengatur suhu dan kelembaban otomatis pada ruangan budi daya jamur tiram yang dibuat dengan perangkat smartphone, agar dapat berkomunikasi dengan hardware, smartphone android juga harus terhubung dengan internet. Smartphone berperan sebagai pengirim data yakni perintah aksi aktuator untuk dikirimkan menuju NodeMCU ESP8266.
4.3 Gambar Diagram Alir
4.4 Diagram Pengawatan
4.5 Gambar Rangkaian
BAB V PERANCANGAN MEKANIK
Pada alat ini kami menggunakan box arduino sebagai tempat untuk meletakkan komponen-komponen yang digunakan dan akrilik untuk membuat ruangan simulasi.
BAB VI KESIMPULAN
1. Dengan adanya alat ini pembudidaya jamur tiram dapat mengendalikan suhu dan kelembaban udara menggunakan sensor DHT11 dengan sistem otomasi IoT
2. Pemantauan kondisi suhu dan kelembaban pada kumbung jamur dapat dilakukan secara IoT melalui aplikasi Blynk.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Joko. 2014. Sistem
Monitoring Pendeteksi Suhu Dan Kelembapan Pada Rumah Jamur Berbasis
Mikrokontroller AT-Mega 328. Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
Sofyan
A. 2015. Sistem Pengaturan Dan Pemantauan Suhu Dan
Kelembapan Pada Ruang Budidaya Jamur Tiram Berbasis Iot (Internet Of Things). Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, vol. 22, no. 1, pp. 1-5.
Wahyono, Ribut Eko. 2016. Rancang Bangun Sistem Kendali Otomatis Temperatur
dan Kelembaban Kumbung Jamur Tiram Berbasis Mikrokontroler. Lampung :
Universitas Lampung. Fakultas Pertanian.
Mukhlis,
Rizky. 2018. Perancangan Internet Of
Things (IOT) Untuk Monitoring Suhu Budidaya Jamur. Ponorogo : Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.
Fakultas Teknik Informatika.
Navynda
Kurnia Sari, Nur Kumalasari Hasan, Shinta Devionita. 2018. Implementasi Internet Of Things (IOT) Pada Pengatur
Suhu Dan Kelembaban Otomatis Budidaya Jamur Tiram.
0 Response to "SISTEM PENGATURAN DAN PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA RUANG BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS IoT (INTERNET OF THINGS)"
Posting Komentar